Disdukcapil Jakarta soal NIK Warga Dipakai Orang Lain Vaksin: Diduga Salah Input

4 Agustus 2021 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah supir taksi menunggu disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah supir taksi menunggu disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Peristiwa warga gagal vaksinasi gara-gara NIK e-KTP sudah dipakai orang lain terjadi di Bekasi dan Tanjung Priok. Mereka terpaksa menunda vaksinasi karena harus ada penelusuran lebih lanjut soal hal ini.
ADVERTISEMENT
Pertama dialami oleh Wasit Ridwan yang tinggal di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, yang NIK-nya dipakai WNA bernama Lee In Wong. Lee tercatat melakukan vaksin di KKP Kelas I Tanjung Priok.
Kedua, dialami oleh Sumarno warga Kampung Rukem, Desa Ranca Sumur, Kabupaten Serang, Banten. NIK-nya sudah pakai oleh seseorang bernama Musa yang sudah vaksinasi lebih dulu pada 13 Juli 2021. Sumarno gagal vaksinasi di KKP Kelas I Tanjung Priok.
Terkait hal itu, Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Budi Awaludin, mengatakan selama ini Disdukcapil hanya melakukan padanan data dari Aplikasi P-care besutan Kemenkes.
“Dinas Dukcapil hanya melakukan padanan data dari data P-care, Aplikasi P-care adalah aplikasi dari Kementerian Kesehatan,” ujar Budi saat dihubungi kumparan, Rabu (4/8).
ADVERTISEMENT
Karena itu, kemungkinan NIK dipakai orang lain sangat kecil. Dia menduga, peristiwa ini terjadi karena adanya kesalahan input data dari petugas.
“Jika ada salah input maka ada kesalahan petugas dan bisa dikonfirmasi ke petugas yang melayani,” jelasnya.
Budi menjelaskan, kejadian seperti adanya data ganda juga pernah terjadi, kata dia, saat dicek kemungkinan terjadi salah input NIK atau NIK sudah digunakan.
“Beberapa kasus pernah terjadi seperti ini, dan meminta kami cek apakah terjadi data ganda. Setelah kami cek maka benar NIK tersebut milik yang bersangkutan, dan tidak ada data ganda, kemungkinan terjadi salah input atau NIK sudah digunakan,” ungkapnya.
“Jika seperti itu bisa ditanyakan ke petugas vaksin,” tambahnya.