Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Puluhan pengemudi angkutan kota (angkot) menggelar aksi di Jalan Sukajadi, Kota Bandung, sebagai bentuk ketidakpuasan atas uji coba rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung sejak 11 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Ricky Gustiadi mengakui ada sejumlah pengemudi angkot yang protes karena uji coba rekayasa lalin ini membuat rute trayek mereka tumpang tindih. Ricky menyebut para sopir angkot menginginkan pemilihan rute pengalihan didasarkan keinginan mereka.
"Aspirasinya hanya rute tidak tumpang tindih, jangan muter terlalu jauh. Intinya pemilihan rute yang sesuai dengan keinginan mereka," ujar Ricky, Jumat (12/7).
Ia memastikan seluruh aspirasi yang disampaikan para sopir angkot akan ditampung. Ricky meminta mereka untuk ikut evaluasi uji coba rekayasa lalin yang akan digelar setiap harinya sampai 18 Juli.
Setelah melakukan uji coba rekayasa lalin, Ricky menuturkan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk menentukan rekayasa lalin yang permanen.
ADVERTISEMENT
"Setelah tujuh hari kita lakukan uji coba akan melakukan rapat koordinasi di forum LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan). Disitulah nanti dibuat berita acara yang fix, yang pasti antara Komunitas Kobutri, Kobanter, Kobamas, dan Organda bersepakat manajemen rekayasa lalu lintas yang permanen seperti apa," ungkap dia.
Ricky menegaskan uji coba rekayasa lalin di Jalan Sukajadi dan jalan-jalan lainnya masih mungkin mengalami perubahan.
Di lokasi yang sama, Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza menjelaskan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan pengurus trayek. Menurut Agung, akibat sejumlah trayek alami tumpang tindih, membuat sopir-sopir angkot ini saling berebut penumpang.
"Memang ada beberapa masukan dari mereka terkait dengan jalur trayek yang sudah kita buat, karena ada beberapa jalur yang kena dengan jalur lain. Jadi ada perselisihan untuk mendapatkan penumpang," tutur Agung.
ADVERTISEMENT
"Tapi kita sudah mendapatkan solusi atau kesepakatan. Jadi nanti akan komunikasikan dengan Dinas Perhubungan terkait trayek yang terdampak. Ada sebelas trayek yang terdampak," tambahnya.
Tak hanya itu, Agung mengungkapkan pihaknya sempat melakukan tindakan tegas kepada peserta aksi karena demo dilakukan spontan hingga menutup jalan. Ia mengaku tak masalah dengan aksi ini, asal tak mengganggu ketertiban masyarakat.
"Tadi memang kita harus menindak tegas mereka karena spontan. Mereka langsung melakukan aksi menutup jalan tentunya kita harus menindak tegas menertibkan mereka supaya membuka jalan. Intinya, jangan sampai arus lalu lintas terhambat oleh aksi mereka," ujar gung.