Dishub Bekasi Didemo Sopir-sopir Korban Pungli

14 Juni 2024 19:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sopir-sopir korban pungli demo di depan Dishub Kota Bekasi, Jumat (14/6/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sopir-sopir korban pungli demo di depan Dishub Kota Bekasi, Jumat (14/6/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kumpulan sopir dari Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) menggelar demonstrasi di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi untuk memprotes maraknya pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum petugas Dishub.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan sore ini, mereka memarkirkan truk hingga elf di depan kantor Dishub Kota Bekasi sebagai bagian dari aksi protes mereka.

Curhat Para Korban Pungli

Dalam aksi tersebut, beberapa sopir truk berbagi pengalaman mereka saat menjadi korban pungli oleh petugas Dishub Kota Bekasi. Salah seorang sopir menceritakan pengalamannya di dekat GOR yang digunakan sebagai tempat memproses sopir dari luar kota.
"Samping GOR itu, Pak, hutan kota. Di situ tempat untuk memproses kawan-kawan dari luar kota. Minimal 500 sampai 800 ribu, bahkan 1 juta waktu itu, Pak. Saya menemani teman-teman dari luar kota, saya warga Bekasi," ungkap salah satu sopir dari truk komando, Jumat (14/6/2024).

Diminta Rp 500 Ribu, Diancam, Tak Boleh Pegang Hp

Sopir-sopir korban pungli demo di depan Dishub Kota Bekasi, Jumat (14/6/2024). Foto: kumparan
Seorang pengemudi truk lainnya menceritakan bahwa meskipun barang yang ia bawa tidak melebihi kapasitas, ia tetap diberhentikan oleh petugas Dishub Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT
"Muatan saya tidak over, bahkan hanya sampai atas bak. Tapi saya diminta uang Rp 500 ribu, negosiasi sampai Rp 100 ribu, bahkan saya tidak bisa memberi," ucap sopir tersebut.
Petugas Dishub yang memberhentikan truk tersebut juga mengancam akan menahan kendaraannya jika tidak diberikan uang. Namun, ancaman tersebut tidak jadi dilaksanakan setelah diberikan sejumlah uang.
"Kalau saya tidak bisa memberi, saya akan ditilang, mobil saya dikandangkan. Akhirnya, jadinya Rp 50 ribu, itu baru seminggu yang lalu. Saya mau memvideokan tadinya, tapi petugas Dishub melarang saya memegang handphone," sambungnya.

Takut oleh Petugas Dishub

Seorang pengemudi ELF Pariwisata juga turut menceritakan pengalamannya ketika melintas di Kota Bekasi dan diberhentikan oleh petugas Dishub.
"Kalau kami ke sini, rasanya seperti masuk ke kuburan, Pak. Takut. Intinya, gaji kami dari bos premi Rp 200 ribu, kadang-kadang diminta oleh Dishub Rp 500 ribu atau lebih, itu tanpa alasan yang jelas," ungkap pengemudi ELF dari mobil komando.
ADVERTISEMENT
Kini, ratusan sopir truk dan ELF sedang berdemo di depan Kantor Dishub Kota Bekasi dengan memarkirkan seluruh kendaraannya di Jalan Pangeran Jayakarta. Aksi ini menyebabkan arus lalu lintas tersendat, namun anggota Satlantas Polres Metro Bekasi Kota telah disiagakan di lokasi untuk mengatur lalu lintas.

Penjelasan Kadishub Bekasi

Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar. Dok: kumparan.
Merespons aksi demo itu, Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar telah mengetahui adanya aksi pungli yang dilakukan oleh anggotanya kepada para sopir.
"Kami mengetahui, nah, dapat kami sampaikan pada kesempatan sangat baik ini, 6 sampai 7 orang sudah kita tindak, 2 di antaranya bahkan sampai lepas," kata Zeno saat ditemui di lokasi, Jumat (14/6).
Menurutnya, 7 orang yang telah di tindak tersebut ada yang sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masih Tenaga Kerja Kontrak (TKK).
ADVERTISEMENT
"Saya pastikan kalau memang itu terbukti, hukuman, sanksi, sesuai dengan aturan berlaku, saya pastikan pasti akan kita jatuhkan saya pastikan," jelasnya.
Zeno memastikan, anggota yang direkrut ke Dishub Kota Bekasi sudah sesuai dengan persyaratan dan sudah melewati berbagai tes.
"Betul (rekrutmen sudah sesuai), mulai dari perekrutan. Setelah itu juga terkait dengan bagaimana me-maintenance kemampuan, skill, termasuk juga bagaimana me-manage terkait dengan integritas," kata Zeno.
Dengan demo yang dilakukan oleh ratusan sopir, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi terhadap para anggota Dishub yang bertugas di lapangan.
"Jadi sebenarnya data itu sudah kami peroleh (ada anggota pungli), sudah kami telaah. Dengan momentum kedatangan teman-teman, menjadi pemacu kami kembali untuk melakukan analisis evaluasi selanjutnya," ucapnya.
ADVERTISEMENT

Jangan Ragu Viralkan Oknum

Ia juga memastikan, para sopir yang menjadi korban pungli di jalan diperbolehkan untuk merekam dan foto oknum anggota, lalu dilaporkan ke Dishub Kota Bekasi.
"Silakan (laporan), foto ke medsos. Salah satunya ke medsos, kita juga ada, kita punya saluran media sosial Dishub kalau dibuka, IG-nya ada bisa ke sana," tutupnya.