Dishub DKI Beberkan 4 Manfaat Penerapan ETLE, Apa Saja?

25 Januari 2023 0:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba tilang CCTV atau Electronic Law Enforecement (ETLE) dilaksanakan di Jalan Sudirman dan Thamrin. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba tilang CCTV atau Electronic Law Enforecement (ETLE) dilaksanakan di Jalan Sudirman dan Thamrin. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo memberberkan manfaat tilang elektronik atau ETLE di Jakarta. ETLE sendiri pertama kali diluncurkan pada 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Syafrin mengatakan, salah satu manfaat ETLE yang sudah dirasakan yakni pendataan kendaraan di Jakarta lebih baik. Terutama kendaraan yang kepemilikannya telah berganti.
"Pertama, dari sisi data, dengan adanya tilang elektronik maka pendataan terhadap penindakan kendaraan bermotor di Jakarta itu akan lebih baik ke depan, karena masyarakat akan dipaksa tiba-tiba sudah jual mobilnya ternyata datang surat tiang melalui email, dia bilang ini harus dirubah dan akhirnya dicabut," kata Syafrin di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (24/1).
Manfaat lainnya, lanjut Syafrin, petugas di lapangan tak lagi terlibat dalam interaksi langsung dengan pengendara yang berpotensi terjadinya penyimpangan. Tilang manual yang menimbulkan kemacetan juga tak terjadi lagi.
"Kedua, kami melihatnya dari sisi efisiensi dengan adanya tilang elektronik tidak ada lagi petugas kami maupun polisi di jalan menyetop kendaraan, syukur-syukur langsung berhenti dan tilang, itu pun sudah berhenti antrean mobil/kendaraan belakang itu pasti akan ada perlambatan, jika itu dilakukan di satu lajur, apalagi kalau terjadi perdebatan antara petugas dan pengemudi, traffic akan ada antrean," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Dan ini menjadi salah satu titik bottle neck akan terjadi, dan kita pahami petugas kami, semakin banyak di lapangan akan terpapar polusi udara," sambungnya.
Ketiga, kata Syafrin, ETLE juga melatih masyarakat untuk lebih tertib dalam berkendara. Sebab, aktivitas berkendara selalu dipantau selama 24 jam lewat CCTV.
"Masyarakat kita itu merasa diawasi 1x24 jam, mereka lebih tertib berlalu lintas, dan filosofi kecelakaan diawali dari pelanggaran lalu lintas otomatis pelanggaran ya kita hilangkan minimalisasi dengan ETLE," imbuhnya.
Terakhir, menurutnya, masyarakat juga lebih tertib dalam membayar pajak.
"Keempat, biasanya masyarakat kita itu membeli kendaraan hanya prestis sementara mereka belum tahu ketika mengurus administrasi tiap tahun bayar pajak, dan repot juga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT