Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Setelah dibongkar paksa oleh para pengguna jalan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali menutup U-turn di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, dengan pembatas. Dishub juga memperketat pengawasan dengan menambah petugas untuk menjaga putaran balik arah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Iya, sore ini kita perkuat untuk penutupan, ditambah dengan penugasan petugas yang kita perkuat lagi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo, di DPRD DKI Jakarta, jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).
Penutupan itu dilakukan untuk memecah kepadatan kendaraan di kawasan tersebut. Hal itu terbukti saat uji coba pada Rabu (4/12), lalu lintas dari arah Sudirman menuju ke selatan terbukti lancar.
"Artinya hambatan yang disebabkan oleh arus belok kiri ke arah Jalan Satrio itu tidak terjadi lagi. Dan memang itu tujuannya untuk memecah kepadatan di titik itu," kata Syafrin.
Namun, langkah Dishub tersebut justru diprotes oleh pengendara motor, termasuk sopir ojek online yang berujung pada pembongkaran paksa. Menurut mereka, penutupan U-turn di Jalan Satrio menyulitkan akses jalan.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang terkait dengan manajemen lalu lintas, terus terkait dengan penutupan Jalan Satrio memang pasti akan ada pro-kontra. Tetapi dari hasil uji coba pada saat itu diberlakukan memang traffic di kawasan itu membaik," kata Syafrin.
Akibat putaran arah itu dibongkar paksa, Dishub belum bisa mengevaluasi rencana lalu lintas ketika putar balik itu ditutup. Pasalnya, sejak dibuka paksa oleh pengendara motor, Dishub baru menutup putar balik tersebut sore ini.
"Kemarin siang sempat dibuka jadi kita belum bisa melihat kondisi idealnya pada saat itu dilakukan penutupan," tutup Syafrin.