Dishub DKI Targetkan Pengguna Angkutan Umum Naik, DPRD Dorong Segera ERP

10 September 2023 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi angkutan umum. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi angkutan umum. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan ada dua target utama yang ingin dicapai dalam pengelolaan transportasi di 2023.
ADVERTISEMENT
Di antaranya yakni peningkatan ridership atau peningkatan jumlah penumpang angkutan umum. Syafrin menargetkan di 2023, pengguna angkutan umum di Jakarta bisa mencapai 3,4 juta.
Selain itu, kecepatan rata-rata laju kendaraan di jalanan Jakarta diharapkan naik.
“Untuk tahun 2023, target kami adalah seluruh layanan angkutan umum di Jakarta mampu mengangkut sebanyak 3,4 juta penumpang, dan kecepatan rata-rata 26 km per jam (saat ini 25 km per jam),” kata Syafrin dalam keterangan dikutip Minggu (10/9).
Menanggapi hal ini, Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Dishub lebih dulu fokus menangani keluhan masyarakat pengguna transportasi umum dan perbaikan layanan. Menurutnya jika kualitas layanan angkutan umum meningkat, maka laju kendaraan bermotor pasti otomatis meningkat.
Anggota Komisi B Gilbert Simanjuntak menyorot keluhan masyarakat di antaranya headway (waktu tunggu) angkutan umum yang kerap terjadi, hingga kurang luasnya jangkauan layanan moda transportasi terintegrasi.
ADVERTISEMENT
“Bagi saya, yang paling penting keluhan-keluhan masyarakat itu terjawab atau tidak. Bukan sekadar statistik di atas kertas dengan target-target yang tak berefek besar bagi mobilitas masyarakat,” ujarnya dalam keterangan terpisah.
Sementara, Anggota Komisi B Muhammad Taufik Zoelkifli meminta dishub segera menaikkan pajak kendaran, menaikkan tarif parkir, mengurangi sarana parkir mobil pribadi, hingga menerapkan jalan berbayar atau elektronic road pricing (ERP).
Ia meyakini aturan-aturan ini akan mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi.
“Saya cukup optimis target laju kendaraan dari 25 km per jam menjadi 26 km per jam dari Dishub bisa tercapai jika LRT Jabodebek beroperasi dengan baik, akurasi waktu yang bisa diandalkan dan terintegrasi dengan moda transportasi lain yang sudah ada seperti TransJakarta, MRT, LRT Jakarta dan JakLingko,” lanjut Taufik.
ADVERTISEMENT
“Bisa juga mengajak warga untuk jalan kaki dengan membuat pedestrian yang lebar dan nyaman. Saya kira itu solusi penanganan macet yang komprehensif dan bagus,” tandasnya.