Diskominfo Aceh soal Adik Hamili Kakak Akibat Film Porno: Pisau Bermata Dua

2 September 2021 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nonton video porno. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nonton video porno. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Kepala Diskominfo dan Sandi Aceh, Marwan Nusuf, ikut menyayangkan kasus persetubuhan antara adik dan kakak yang terjadi di Pidie akibat pengaruh film porno.
ADVERTISEMENT
Padahal, pihaknya selama ini telah gencar melakukan sosialisasi menyangkut penggunaan internet sehat.
“Kita sangat terpukul juga, sangat terpukul itu. Belum lagi hal-hal lain, itu karena pengaruh dari penggunaan teknologi saya pikir,” katanya kepada kumparan, Kamis (2/9).
Menurut Marwan, seharusnya penggunaan internet masih banyak bisa dipergunakan untuk hal-hal positif. Namun, masih ada saja kasus-kasus yang terjadi akibat salah menggunakannya.
“Iya memang kalau internet itu kan seperti pisau bermata dua. Jadi, kalau kita gunakan untuk positif maka positif dia dan begitu juga sebaliknya,” ujarnya.
Marwan mengatakan, selama ini pihaknya sering turun ke lapangan bekerja sama dengan Diskominfo Kabupaten/Kota mengadakan sosialisasi dan diskusi menyangkut penggunaan internet sehat. Hanya saja, selama pandemi melanda kegiatan tersebut sudah berkurang.
ADVERTISEMENT
“Kita edukasi kepada pelajar, masyarakat, kita buat edukasi dalam bentuk diskusi itu ada, selalu kita buat. Bahkan, dulu sebelum pandemi melalui pertunjukan-pertunjukan rakyat kita selipkan edukasi itu,” sebutnya.
Berkaca pada kasus yang terjadi di Pidie, Marwan mengimbau kepada setiap orang tua agar tetap selalu mengawasi anaknya dalam menggunakan handphone (HP). Mengingat saat ini anak banyak yang tidak masuk sekolah (sekolah daring).
“Kita imbau kepada orang tua supaya jangan melepas sepenuhnya HP kepada anak-anak. Peran orang tua sangat kita harapkan, kita sudah berusaha melakukan pengawasan cuma ini kembali kepada diri masing-masing dan peran keluarga sangat penting,” ungkapnya.
Kasus di Pidie terjadi ketika seorang remaja pria berusia 15 tahun yang terpengaruh film porno menyetubuhi kakak perempuannya yang berusia 19 tahun.
ADVERTISEMENT
Persetubuhan pertama diduga terjadi di bawah tekanan. Namun, perbuatan keji itu kemudian berulang dan si adik juga melibatkan 3 teman lelakinya. Hingga akhirnya si kakak hamil dan melahirkan. Tidak diketahui siapa ayah bayi tersebut.