Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dinas pariwisata Badung melakukan pembinaan kepada sejumlah pelaku usaha klub malam atas maraknya turis asing berkelahi alias duel di kawasan Kuta.
ADVERTISEMENT
Keributan antar turis asing ini kembali terjadi pada Rabu (30/10) malam yang diduga terjadi di kawasan Seminyak, Kuta, Badung, Bali.
Dalam video yang diunggah akun @punapibali tampak beberapa turis asing ini saling baku hantam. Seorang perempuan juga tak segan-segan tampak dihajar seorang pria hingga terjatuh ke pinggir jalan.
“Belum diketahui pasti apa penyebab perkelahian tersebut,” kata @punapibalu seperti dikutip kumparan, Kamis (31/10).
Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra mengatakan, Badung telah memiliki tim pengendalian dan penertiban umum yang terdiri dari pihak polisi, Satpol PP, dan linmas untuk membina pelaku usaha klub malam atas keributan antar WNA belakangan ini.
Para pelaku usaha diminta dapat menjaga situasi keamanan di Bali kondusif. Waktu buka dan tutup klub malam sesuai standar operasional, yakni antara pukul 08.00 WITA hingga 02.00 WITA.
ADVERTISEMENT
“Kita tetap melakukan pembinaan-pembinaan kepada pelaku-pelaku usaha terutama klub malam agar kebisingan jangan sampai melebihi 70 desibel lah, tetap harus dijaga suasananya. Jangan kebisingan mengusik suasana malam masyarakat di sekitarnya dan hotel yang terima tamu,” ujar Badra kepada wartawan.
Pembinaan ini terus disiarkan agar para pelaku usaha klub malam tertib aturan.
“Ini perlu kita lakukan penertiban secara terus menerus dan agar taat jam buka dan jam tutupnya. Jam 2 pagi terakhir menerima tamu, jangan sampai pagi sekali dan jangan menganggu suasana yang kondusif,” ujar dia.
Badra menyayangkan sejumlah tindakan nakal para turis asing ini. Menurut dia, tindakan ini harus diwaspadai oleh warga Bali karena bisa saja melukai warga.
ADVERTISEMENT
“Kadang-kadang mereka duduk di Padmasana, di tempat-tempat ibadah, pura, dan kadang mabuk dan juga ada kriminal pembobolan ATM," kata Badra.
Oleh karena itu dia meminta wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat suci harus ditemani oleh guide lokal. Sehingga mereka tidak bertindak melampaui kearifan lokal Bali.
Badra menyebut selama ini pihaknya juga sudah melakukan sejumlah antisipasi lain agar aksi nakal para turis asing tak semakin marak. Masyarakat, tokoh adat, hingga aparat keamanan negara diajak bersinergi melakukan pengawasan atas tindakan turis asing yang berwisata ke Bali.
“Jadi, di ujung tombak kami berharap kepala lingkungan atau desa lurah ini untuk bekerja sama bersama aparat kita. Linmas juga di desa dan bekerja sama dengan Satpol PP untuk bisa mengendalikan bila terjadi potensi agar dicegah,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Badra juga mengaku tak segan meminta imigrasi agar turis asing yang melanggar hukum secepatnya dideportasi dari Bali. “Kalau harus di deportasi karena menyalahi perizinan hukum Indonesia, mau tidak mau harus dilakukan penegakan hukumnya,” ujar dia.
Perkelahian antar wisatawan asing tak hanya kali ini saja terjadi. Sebelumnya ada empat video bule adu jotos yang diduga di Bali. Polisi mengaku telah menyisir yang diduga lokasi, tapi nihil temuan adu jotos.
Video pertama viral pada Sabtu (19/10) yang lalu. Dalam video yang diunggah oleh @baliterkini tampak dua laki-laki asing saling baku hantam yang diduga terjadi di kawasan Kuta.
Video kedua yang diunggah @balichannel, viral pada Minggu (20/10). Dari rekaman video, tampak aksi baku hantam itu terjadi di klub malam Lavavela, Kuta. Pada hari yang sama, juga beredar bule baku hantam di depan supermarket yang juga di terjadi kawasan Kuta.
ADVERTISEMENT
Video ke empat diunggah oleh akun instagram @punapibali pada Minggu (27/10). Para bule itu tampak saling adu jotos satu sama lain.
“Telah terjadi perkelahian antar WNA di depan Natsy, Seminyak (Kuta), pada Minggu (27/10). Kejadian tersebut sudah dilerai oleh warga sekitar,” tulis @punapibali.