Dispar: Kenaikan Kasus COVID-19 di ASEAN Tak Pengaruhi Kunjungan Wisman ke Bali

Wisatawan menikmati suasana pantai saat berkunjung di objek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Minggu (23/4/2023). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto

Dinas Pariwisata Bali memastikan peningkatan kasus COVID-19 (corona) di sejumlah negara-negara ASEAN tak mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata.

"Sampai saat ini isu COVID-19 belum berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Bali," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Wayan Sumarajaya saat dihubungi, Rabu (4/6).

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Raka Susanti, menyatakan tidak ada tren peningkatan kasus Covid-19 di Bali seiring peningkatan kasus di negara Asia.

"Kami memantau di Sistem Kewaspadaan Dini Dan Respons (SKDR) yang laporannya mingguan dari puskesmas dan rumah sakit, dipantau di SKDR belum ada tren peningkatan COVID-19 dilaporkan sampai minggu kemarin," katanya.

Raka mencatat rata-rata ada tiga orang dilaporkan terserang virus corona setiap hari sepanjang tahun 2025 ini.

Baik Sumarajaya dan Raka mengimbau masyarakat dan turis di Bali tetap menjaga kondisi tubuh, memakai masker dan rajin mencuci tangan mencegah tertular virus corona tersebut.

"Namun kami tetap mengimbau masyarakat menjaga kondisi tubuh, memakai masker dan rajin mencuci tangan," kata Raka.

BPS mencatat jumlah kunjungan wisman pada April 2025 mencapai 591.221 orang. Jumlah kunjungan ini naik sekitar 25,56 persen dibandingkan Maret 2025 lalu yang mencapai 470.851 orang.

Wisman yang paling liburan ke Bali adalah Australia sebanyak 139.481 orang, India sebanyak 49.658 orang, Tiongkok 45.068 orang, Inggris 32.301, dan Prancis 26.757 orang.

Varian Baru di Thailand hingga Malaysia

Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan imbauan mengantisipasi penyebaran di Covid-19 Indonesia. Kemenkes menyebut varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1; sementara di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1); di Hongkong JN.1; dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).

Menurut Kemenkes, situasi COVID-19 di Indonesia memasuki minggu ke-20 saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59%), dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1.