Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dispar Sayangkan Polemik Kematian Anjing Canon: Coreng Pariwisata Aceh Singkil
25 Oktober 2021 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Singkil turut angkat bicara soal polemik seekor anjing bernama Canon yang mati saat dievakuasi di Pulau panjang, Kecamatan Pulau Banyak.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Singkil, Edi Hartono, mengatakan ada sejumlah pihak yang membuat framing hingga akhirnya kasus itu menjadi ramai. Ia menekankan, framing itu mencoreng citra pariwisata Aceh Singkil dengan mengaitkan dengan wisata halal.
“Kalau saya melihat ini ada tindakan yang memframing sehingga dengan kasus matinya anjing ini Aceh Singkil jadi jelek. Saya melihat ada kegiatan mengarah ke sana,” kata Edi kepada kumparan, Senin (25/10).
Ia mencoba melihat kasus kematian anjing tersebut secara objektif. Pertama, Aceh memiliki qanun (aturan) No. 10 tahun 2019 tentang konsep wisata halal. Kedua, Pemerintah Kecamatan Pulau Banyak telah mengeluarkan larangan memelihara anjing dan babi di lokasi wisata.
“Jauh sebelum kasus ini heboh seperti sekarang, pihak kecamatan dan Dinas Pariwisata sudah lebih dulu menegur baik secara lisan maupun tulisan. Tetapi pihak resor tidak mengindahkannya. Saya melihat di sini ada faktor kelalaian dari mereka (pengurus resor),” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Edi menambahkan, hanya ada satu resor di kawasan Pulau Banyak yang memiliki anjing atau hewan peliharaan lainnya. Sementara itu, pengelola resor lainnya sudah sesuai dengan imbauan pemerintah.
“Maunya kalau berkomentar itu harus seimbang, jangan hanya menganggap anjing itu baik. Ternyata laporan dari masyarakat Pulau Banyak ada korban digigit anjing. Kemudian jangan gara-gara ini dikait-kaitkan dengan wisata halal, masyarakat di sana (Pulau Banyak) sangat terbuka dengan dunia pariwisata,” tuturnya.
Meski begitu, kematian anjing tersebut akan menjadi pembelajaran sekaligus evaluasi dalam proses evakuasi hewan. “Mungkin jadi pembelajaran bagi kita dalam pelaksanaan penertiban ya harus punya SOP yang jelas. Jadi ini pembelajaran, kita berharap ke depannya hal ini tidak terulang kembali,” ungkap Edi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga akan mengajak sejumlah pejabat terkait untuk mengevaluasi kebijakan dan aturan pariwisata. "Kita akan buat evaluasi itu. Kita berharap kejadian ini merupakan kejadian pertama dan terakhir, kita akan mengadakan evaluasi kembali terhadap resor-resor di kawasan pariwisata sehingga ini tak terulang kembali,” pungkasnya.
***
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com . Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.