Ditjen Pemasyarakatan: Hoaks Pembebasan 2.800 Napi Lapas Bogor dan Cibinong

6 Mei 2020 13:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Beredar video berisi informasi pembebasan 2.800 narapidana dari Lapas Paledang, Bogor dan Lapas Pondok Rajeg, Cibinong pada tanggal 6-7 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Video itu tidak menunjukkan siapa yang bicara, hanya memuat peta lokasi lapas dengan diiringi pesan suara agar masyarakat hati-hati.
"Mulai tanggal 6 dan tanggal 7 napi yang ada di Peledang, Pondok Rajeg 2.800 dikeluarkan belum pada waktunya. Hati-hati sekarang yang di pasar dan yang di rumah. Barang-barang, motor maupun apa yang berharga jangan ditaruh di depan rumah, tambah rawan sekarang. Kebutuhan yang pada keluar banyak berbuat lagi kriminal sampaikan ke grup-grup ke teman-teman yang lain ya," ucap seseorang dalam video tersebut.
Ditjen PAS melalui akun instagram resminya @ditjenpas membantah informasi dalam video tersebut. Ditjen PAS yang kini dipimpin Irjen Pol Reynhard Silitonga memastikan video tersebut hoaks.
"Beredar sebuah video hoaks yang menerangkan bahwa akan dibebaskan 2.800 narapidana dari Lapas Kelas IIA Bogor (Lapas Paledang) dan Lapas Kelas IIA Cibinong (Lapas Pondok Rajeg) pada tanggal 6-7 Mei 2020," tulis akun ditjenpas yang terverifikasi.
ADVERTISEMENT
Ditjen PAS mengungkapkan isi pesan tersebut tidak benar karena pada tanggal tersebut tidak ada narapidana yang dibebaskan. Selain itu, jumlah napi dari kedua lapas tersebut tidak sampai 2.800.
"Faktanya pada tanggal 6-7 Mei, nihil pengeluaran narapidana, baik yang mengikuti program asimilasi dan integrasi, maupun yang bebas murni," tulis akun tersebut.
"Sedangkan untuk jumlah narapidana pada Lapas Bogor hanya berjumlah 827 dan Lapas Cibinong berjumlah 1.134. Jika dijumlahkan maka totalnya 1.961. Dengan kata lain masih jauh di bawah jumlah yang disebutkan dalam video," lanjut akun tersebut.
Ditjen PAS meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan pesan berantai yang tidak jelas sumbernya.
"Mari setop sebarkan hoaks, saring sebelum sharing," tulis akun tersebut.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.