Ditolak Keluarga, Jenazah Teroris Klaten Dikuburkan di Jakarta

22 Maret 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Reki Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Reki Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Jenazah Khodijah, teroris jaringan Sibolga, yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah, dikuburkan di TPU Tanah Kusir. Khodijah batal dikuburkan di Klaten karena keluarga menolak menerimanya.
ADVERTISEMENT
“Soalnya gini, kalau ke suami dan anaknya kan mereka sudah pisah walaupun tidak secara resmi cerai karena dia memiliki aliran yang berseberangan. Dan Khodijah ini lebih memiliki keinginan untuk segera menikah dengan Abu Hamzah,” kata Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jumat (22/3).
Khodijah merupakan salah satu orang yang memiliki pengaruh besar bagi 2 tersangka teroris jaringan Sibolga, yakni Hussain alias Abu Hamzah dan Rinto. Meski belum terjadi, Khodijah mampu mempengaruhi kedua orang tersebut untuk mau melakukan serangan amaliyah di Pulau Jawa.
Reruntuhan bangunan berserakan akibat bom yang meledak di kawasan Sibolga, Sumatera Utara. Foto: kumparan
Khodijah bahkan lebih memilih dijadikan istri ke tiga oleh Abu Hamzah. Alasan itu menguatkan keluarga untuk menguburkan Khodijah di Tanah Kusir.
ADVERTISEMENT
“Mungkin dari pihak keluarga dekatnya, sudah enggak usah dibawa ke Klaten, di Jakarta aja,” ucap Dedi.
Khodijah diketahui meninggal akibat pendarahan di lambungnya. Penderita asam lambung akut ini sengaja bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai di Rutan Polda Metro, usai pemeriksaan. Reaksi yang timbul, cairan tersebut membuat penyakit asam lambungnya muncul, dan justru memperparah sakitnya.