Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dituduh Mata-Mata, Wartawan AS The Wall Street Journal Ditahan di Rusia
30 Maret 2023 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seorang wartawan surat kabar ternama Amerika Serikat The Wall Street Journal ditahan oleh otoritas Rusia .
ADVERTISEMENT
Penahanan warga negara AS atas tuduhan mata-mata itu merupakan tindakan paling serius terhadap seorang jurnalis asing sejak Rusia mengerahkan pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Dikutip dari Reuters, informasi tersebut disampaikan langsung oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (Federal Security Service/FSB) dalam keterangannya yang dirilis pada Kamis (30/3).
Menurut laporan FSB, pihaknya mengkonfirmasi telah membuka kasus kriminal atas dugaan mata-mata terhadap warga negara AS bernama Evan Gershkovich, atas tuduhan telah mengumpulkan informasi rahasia negara tentang industri militer di Rusia.
“Telah terbukti bahwa E. Gershkovich — yang bertindak atas penugasan dari pihak Amerika, mengumpulkan informasi yang diklasifikasikan sebagai rahasia negara tentang aktivitas salah satu perusahaan di kompleks industri militer Rusia,” demikian pernyataan FSB.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, FSB tidak merinci nama atau di mana industri militer tersebut. Namun, FSB mengatakan menahan Gershkovich di salah satu kota dekat Pegunungan Ural, Yekaterinburg, ketika dia sedang berupaya memperoleh informasi rahasia yang dimaksud.
Di sisi lain, media lokal Kommersant melaporkan bahwa Gershkovich akan dibawa ke Moskow dan ditahan di penjara Lefortovo — sebuah fasilitas tahanan pra-persidangan milik FSB.
Terkait penahanan Gershkovich, The Wall Street Journal menepis tuduhan spionase tersebut. Dalam keterangan terpisah, pihaknya juga menuntut pembebasan Gershkovich segera.
“The Wall Street Journal dengan tegas menyangkal tuduhan dari FSB dan meminta pembebasan segera reporter kami yang tepercaya dan berdedikasi, Evan Gershkovich. Kami berdiri dalam solidaritas dengan Evan dan keluarganya,” bunyi pernyataan itu.
Pada saat bersamaan, sumber diplomatik AS mengatakan, pihak Kedutaan Besar AS belum diberi tahu soal insiden tersebut dan masih mencari informasi dari otoritas Rusia terkait kasus ini.
ADVERTISEMENT
Kabar penahanan Gershkovich dikecam oleh sesama rekan wartawan asing lainnya yang meliput di Rusia. Mereka membela Gershkovich, mengatakan bahwa dia adalah seorang jurnalis profesional, bukanlah mata-mata seperti yang dilaporkan FSB.
Selain itu, seorang jurnalis berkewarganegaraan Rusia yang tinggal di luar negeri, Andrei Soldatov, juga mengemukakan pendapat serupa.
Jurnalis sekaligus penulis dan ahli di badan keamanan Rusia itu berargumen bahwa FSB telah lepas kendali dengan menahan Gershkovich.
“Evan Gershkovich adalah seorang jurnalis yang sangat baik dan berani, bukan mata-mata, demi Tuhan. Ini [penahanannya] adalah serangan frontal terhadap semua koresponden asing yang masih bekerja di Rusia. Dan itu berarti FSB telah lepas kendali,” ungkap Soldatov.
Sejak kabar penahanan beredar, Gershkovich juga tidak dapat dihubungi — dia diketahui terakhir online di Telegram pada Rabu (29/3) pukul 13.28 siang waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Pria yang telah meliput di Rusia sejak 2017 itu merupakan seorang wartawan senior.
Sebelum di Wall Street Journal, dia sebelumnya bekerja di media Rusia The Moscow Times dan Agence-France Presse (AFP) di Prancis. Dalam beberapa bulan terakhir, dia berfokus meliput soal politik Rusia dan konflik di Ukraina.