Dituduh Sebar Virus Corona, Warga Afrika di China Dilecehkan dan Dianiaya

13 April 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang Afrika di China. Foto: AFP/Fred Dufour
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang Afrika di China. Foto: AFP/Fred Dufour
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah warga Afrika mengalami diskriminasi di China. Mereka menerima perlakuan tidak baik lantaran dituduh menyebar virus corona.
ADVERTISEMENT
Tindakan diskriminasi tersebut terjadi di Guangzhou. Diskriminasi dilakukan dengan cara penganiayaan dan pelecehan.
Akibat tindakan tersebut sejumlah Duta Besar negara Afrika di China mengirim surat resmi ke Kementerian Luar Negeri China.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa warga Afrika di Guangzhou dilaporkan diusir dari apartemennya oleh pemilik bangunan. Mereka juga dites virus corona, namun tak pernah menerima hasilnya.
Tak cuma itu, beberapa warga Afrika mengaku dijauhi dan didiskriminasi di muka umum. Keluhan tersebut disampaikan di media lokal dan media sosial.
Ilustrasi orang Afrika di China. Foto: AFP/Fred Dufour
"Stigma dan dan diskriminasi seperti itu menciptakan kesan keliru bahwa virus disebarkan oleh orang Afrika," tulis catatan Dubes-dubes Afrika di China kepada Kemlu setempat, seperti dikutip dari Reuters.
"Kelompok Dubes di Beijing menuntut penghentian pengujian paksa, karantina dan perilaku tidak manusiawi lainnya kepada orang Afrika," sambung mereka.
ADVERTISEMENT
Catatan tersebut juga menyoroti laporan terkait orang Afrika yang diusir dari hotel pada tengah malam, dirampas paspornya, diancam dicabut visanya, ditangkap, dan dideportasi.
Surat itu ditujukan ke Menlu China Wang Ying. Salinan surat turut disampaikan ke Ketua Uni Afrika, Presiden Afsel Cyril Ramaphosa dan seluruh Menlu Afrika.
Sesaat setelah surat dikirim, juru bicara Kemlu China Zhao Lijian mengeluarkan pernyataan, bahwa warga Afrika di Guangdong, Provinsi tempat Guangzhou berada, diterima dengan tangan terbuka di sana dan seluruh negeri.
"Teman-teman Afrika kami jamin akan menerima perlakuan adil, ramah dan bersahabat di China," kata Zhao.
"Otoritas dan pihak berwenang di Guangdong akan menangani kekhawatiran dan keluhan logis warga Afrika," sambung dia.
Sayangnya, dalam pernyataannya Zhao sama sekali tidak merujuk pada catatan para dubes ke Menlu China soal diskriminasi orang Afrika.
ADVERTISEMENT
Di tempat terpisah, diplomat China Liu Baochon mengatakan, Guangzhou kini memberlakukan langkah-langkah pencegahan ketat terhadap virus corona pada siapapun yang masuk kota itu, tanpa memandang suku, ras, kebangsaan, atau kelamin.
Terkait dugaan diskriminasi, pada Sabtu lalu Menlu Ghana Shirley Ayorkor Botchwey memanggil Dubes China di negaranya. Pertemuan dilakukan untuk menyampaikan kekecewaan dan menuntut keadilan.
Sementara Kemlu Kenya mengeluarkan pernyataan sikap berisi keprihatinan mendalam mengenai nasib warga Afrika di China. Sedangkan di Nigeria, Dubes China dipanggil ke parlemen untuk menjelaskan perihal dugaan penganiayaan warga Nigeria di Negeri Tirai Bambu.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!