Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Djarot Harap Warga Mengerti Jakarta Makin Macet karena Banyak Proyek
9 Agustus 2017 14:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengakui banyaknya pembangunan infrastruktur di Jakarta membuat lalu lintas di beberapa wilayah semakin tersendat. Mendengar banyaknya keluhan yang ia terima dari masyarakat, Djarot meminta agar warga memakluminya.
ADVERTISEMENT
"Makanya beberapa kali saya sampaikan, mohon pemahaman dan pengertiannya. Kita harus saling menghargai," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
Tahun ini Jakarta memang sedang jor-joran menjalankan program perbaikan infrastruktur dan transportasi. Oleh karena itu, beberapa proyek besar sengaja dijalankan berbarengan agar tahun depan seluruh proyek itu bisa selesai.
"Kalau tidak kita kebut sekarang, tahun depan kita terlambat lagi. Makanya sekarang kita berbarengan, kita bangun underpass, kita bangun fly over, kita bangun LRT, kita bangun MRT. InsyaAllah tahun depan beberapa sudah selesai," paparnya.
Dia menjanjikan, proyek besar seperti LRT dan MRT akan selesai tahun depan. "Untuk MRT tahun depan akan sudah selesai pengerjaan sudah selseai termasuk trotoarnya, LRT juga," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pembangunan LRT dan flyover Pancoran di kawasan Jalan MT Haryono berimbas macet yang cukup parah. Setiap pagi sampai malam, kemacetan mendera karena antrean kendaraan di kawasan itu. Jalur menyempit, sementara volume kendaraan banyak. Apalagi di jam-jam sibuk seperti jam pergi dan pulang kerja.
Berdasarkan rilis daftar negara yang paling macet di dunia tahun 2017 yang dilakukan oleh erusahaan produsen GPS Tomtom, Jakarta menempati posisi ketiga sebagai kota yang paling macet di dunia dari sekitar 390 kota yang diriset.
Dilansir laman tomtom.com, disebutkan kemacetan di Jakarta rata-rata 58 persen. Namun ketika pagi naik jadi 63 persen, dan menjelang malam, tepatnya di jam-jam sibuk, bisa mencapai 95 persen dan terdapat sekitar 25 titik kemacetan yang tersebar di seluruh Jakarta pada 2016 silam.
ADVERTISEMENT