Djarot: Jangan Lari Dari Kenyataan Kalau Ibu Kota Kita Jakarta

1 Agustus 2017 18:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Djarot di Simpang Susun Semanggi. (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot di Simpang Susun Semanggi. (Foto: Diah Harni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkali-kali menegaskan menolak wacana pemindahan Ibu Kota yang digulirkan Badan Perencanaan Nasional (Bapennas). Dia mengatakan, sebaiknya masyarakat jangan lari dari kenyataan jika Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak bisa lari dari kenyataan bahwa sekarang ini Ibu Kotanya Jakarta. Makanya dari pada mewacanakan kayak begitu, lebih baik kami fokus untuk memperbaiki Jakarta sebagai Ibu Kota negara yang bisa dibanggakan," ucap Djarot di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Selasa (1/8).
Dia mengatakan, salah satu cara yang program yang ingin digenjot Pemprov DKI untuk memperbaiki Jakarta sebagai Ibu Kota adalah dengan melakukan pembenahan di sektor transportasi. Sebab, menurut dia, salah satu permasalahan inti yang terjadi di Jakarta saat ini adalah kemacetan.
Meskipun menurut Djarot, pembenahan di sektor transportasi itu, tidak bisa dinikmati warga Jakarta secara langsung.
"Tahun 2020 atau 2021 apabila kita konsisten melaksanakan pembangunan sektor transportasi, itu (penanggulangan macet) akan selesai. Karena prosesnya butuh waktu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Monas Jakarta. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Monas Jakarta. (Foto: Wikimedia Commons)
Djarot menambahkan, selain bidang transportasi, Pemprov DKI saat ini, sudah melakukan penertiban di bantaran sungai-sungai Jakarta.
"Taman-taman sudah kita bersihkan, bagus. Sungai-sungai juga bersih. Kalau kami lebih berpikiran seperti itu dari pada mewacanakan sesuatu hal yang belum pasti," papar Djarot.