Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Djarot: Kedatangan Antasari Simbol Dukungan pada Keadilan
28 Januari 2017 13:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Mantan pimpinan KPK yang baru saja mendapat grasi Antasari Azhar kemarin nonton debat Pilgub DKI Jakarta di Hotel Bidakara. Datang mendadak, Antasari langsung masuk ke Ruang Birawa dan bergabung dengan barisan pendukung Ahok-Djarot.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali, Antasari tampak berbincang dengan Ahok dan Djarot sebelum debat dimulai. Djarot mengaku senang dengan kedatangan serta dukungan Antasari dalam debat yang digelar Jumat (27/1) malam.
Menurut dia, kedatangan Antasari merupakan simbol dukungan atas keadilan dan kebenaran.
"Saya suka Pak Antasari datang untuk memberikan dukungan. Beliau mendukung penegakkan dan keadilan dengan mendukung pasangan nomor dua," ujar Djarot seusai berdialog dengan kelompok perempuan PPP di Kantor Pusat PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/1).
Meski sudah memberikan dukungan pada pasangan nomor dua, ia enggan mengartikan dukungan itu sebagai penanda bahwa Antasari akan aktif berpolitik di PDIP, partai yang mengusung Ahok-Djarot.
Saat menonton debat, Antasari duduk di barisan pendukung Ahok. Ia duduk di sebelah politikus senior Golkar Theo Sambuaga. Di sela-sela debat saat rehat, Ahok beberapa kali terlihat berbincang dengan Antasari. Ahok menyambangi Antasari yang duduk di barisan kursi paling depan yang ditujukan bagi tamu VIP para pendukung Ahok-Djarot.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya siapa pasangan yang didukung, Antasari malah menjawab bahwa ia mendukung Jokowi. Dukungan diberikan karena Jokowi telah memberikan grasi yang selama ini telah diperjuangkan.
Seusai menghadiri debat, Antasari meninggalkan lokasi bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Keduanya terlibat pembicaraan mengenai kemungkinan Antasari mendaftar menjadi kader PDIP. Hasto mengaku ada kesepahaman antara Antasari dan partainya, khususnya soal menjadi korban ketidakdilan. Hasto mengatakan PDIP membuka pintu jika Antasari hendak bergabung.