Djarot Khawatir Ahok Dipindah ke Cipinang karena Sangat Rawan

21 Juni 2017 19:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Djarot meninggalkan Rutan Cipinang. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot meninggalkan Rutan Cipinang. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kejaksaan Negeri Jakarta Utara akhirnya mengeksekusi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dari Mako Brimob ke Lapas Cipinang. Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengkhawatirkan kondisi Ahok.
ADVERTISEMENT
"Belum tahu saya (dipindah ke Cipinang). Tapi kalau di LP Cipinang posisinya sudah over kapasitas luar biasa," ucap Djarot usai groundbreaking Pasar Blok A di Fatmawati, Jaksel, Rabu (21/6).
Djarot sebetulnya berharap Ahok tetap berada di Mako Brimob untuk sementara, sampai menunggu situasi yang memungkinkan dieksekusi ke Lapas. Tapi sebagaimana diketahui, ekesekusi Ahok tetap dilaksanakan pukul 16.00 WIB.
"Kita sudah tahu kondisinya di sana, dan sangat rawan," tegas Djarot.
"Lihat saja di sana. Berapa kapasitas normalnya, terus berapa isinya. Itu dua kali lipat sangat sangat over, coba lihat saja keamanannya," imbuhnya.
Djarot mengatakan bukan karena Ahok ada musuh di Lapas Cipinang, tapi karena kondisinya yang rawan. "Siapa yang bisa jamin keselamatannya. Begitu terbuka seperti itu," kata Djarot.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menkumham Yasonna Laoly, kepada kumparan menyebutkan bahwa Ahok hanya dipindah untuk sementara waktu ke Lapas Cipinang. Belum diketahui selanjutnya akan tetap di situ atau dipindah ke lapas lain.