Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Puan Maharani membahas panjang lebar soal kondisi Pemilu 2024 dalam pidato Sidang Tahunan MPR/DPR. Sindiran buruknya Pilpres-Pileg kemarin juga jadi pembahasan.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat pidato Puan sangat bagus. Senada dengan Puan, Djarot menilai, Pemilu 2024 jadi yang terburuk.
"Jadi kita melihat bahwa dan merasakan pemilu kemarin Pileg dan Pilpres kalau menurut saya adalah pemilu terburuk, sejak masa pasca reformasi," ujar Djarot kepada wartawan di kompleks parlemen.
Pidato soal pemilu itu sendiri disampaikan dalam pidato Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang dinilai Djarot sebagai pidato yang 'ok'.
Oleh karenanya, dia berharap keburukan Pemilu yang disinggung dalam pidato itu, bisa diperbaiki di perhelatan Pilkada yang akan berlangsung pada bulan November mendatang.
"Makanya Pemilu yang buruk ini harus kita perbaiki dan kita buktikan perbaikan itu pada saat Pilkada, supaya Pilkada berkurang keburukan dari Pileg dan Pilpres berupa pengerahan alat-alat penyelenggara negara mulai KPU, Bawaslu. Kemudian pengerahan aparat penegak hukum untuk mengintimidasi dan memaksa rakyat untuk memilih calon-calon tertentu," jelas Djarot.
ADVERTISEMENT
Kader PDIP itu mengajak rakyat untuk berpartisipasi aktif dan terlibat dalam setiap prosesnya. Pesan tersendiri juga disampaikannya kepada penyelenggara Pilkada untuk berlaku transparan dan jujur selama prosesnya.
"Kami mohon kepada rakyat dan media untuk bisa mengawasi Pilkada serta kepada rakyat untuk jangan takut menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani. Kepada penyelenggara kita betul betul penyelenggara untuk diawasi supaya berlaku jujur dan adil utamanya KPU Bawaslu sampai aparat penegak hukum," tambahnya.
Sebelumnya, Puan Maharani menyinggung perihal pelaksanaan Pemilu yang harus memberikan kedaulatan kepada rakyat secara sepenuhnya. Dia mengatakan rakyat harus berani dalam memilih bukan takut sehingga rakyat keluar sebagai pemenang dalam Pemilu.
Dia menitipkan pesan bahwa Pemilu haruslah beretika agar menjaga keutuhan demokrasi. Sebab dalam pemilihan langsung oleh rakyat dipastikan akan ada pemenang dan ada yang kalah. Alhasil prinsip berani bertanding dan bersanding perlu dimiliki oleh setiap peserta yang terlibat di dalamnya.
ADVERTISEMENT
"Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menciptakan demokrasi yang berkualitas, semakin maju, beradab dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Puan dalam pidatonya dalam ruang sidang di DPR RI.
"Menang kalah selalu ada dalam pemilu; Kita dituntut untuk memiliki etika politik siap kalah dan siap menang; Siap bertanding, siap juga untuk bersanding," sambungnya.