Djarot Sebut Sumut Aman, Pj Gubernur Siapa Pun Tak Masalah

Djarot Syaiful Hidayat (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)

Kementerian Dalam Negeri mengusulkan Irjen Martuani Sormin sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara. Usulan itu menuai penolakan dari berbagai pihak lantaran sesuai Undang-undang Polri, perwira aktif tak boleh terjun dalam politik praktis.

Merespons hal itu, bakal calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat mengatakan siapapun yang akan ditunjuk menjadi Pj gubernur harus bersikap netral menyikapi di Pilkada dan sesuai dengan aturan.

"Setahu saya untuk jabatan Pj gubernur itu kan yang menentukan Kemendagri dan itu setara dengan eselon I. Yang penting kan siapapun itu sikapnya netral dan sesuai dengan peraturan," kata Djarot di DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (29/1).

Djarot Syaiful Hidayat (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)

Djarot menyebut penunjukan anggota Polri aktif yang menjadi Pj gubernur di Sumut tak akan berpengaruh pada pencalonannya sebagai gubernur. Ia hanya meminta sikap yang netral dan dapat menjaga suasana pilkada agar berjalan dengan kondusif.

"Enggak ada pengaruh. Siapapun okelah, kalau kami siapapun oke, yang penting netralitas ya," ujarnya.

Djarot mengaku tak tahu kondisi rawan di Sumut yang dimaksud Mendagri hingga harus menunjuk Pati Polri menjadi Pj gubernur. Menurutnya, selama berada di Sumut, ia dapat beraktivitas secara leluasa, seperti berdialog dan menjalankan ibadah.

"Kalau di Sumut karakternya memang lebih ekspresif ya, lebih terbuka. Enggak tahu pertimbangan (keamanan) betul atau tidak, tapi kalau menurut saya ya enggaklah," kata Djarot.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengusulkan agar Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin menjadi Pj gubernur di Sumatera Utara.