Djarum Foundation Hidupkan Kembali Warisan R. A. Kartini lewat Bunga Melati
28 Mei 2025 11:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
Djarum Foundation Hidupkan Kembali Warisan R. A. Kartini lewat Bunga Melati
BLDF akan menanam ratusan pohon bunga melati di rumah Kartini yang kini menjadi Museum R.A. Kartini di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.kumparanNEWS

ADVERTISEMENT
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) memiliki cara tersendiri untuk merawat warisan akan pahlawan nasional Raden Ajeng (R.A) Kartini. BLDF akan menanam ratusan pohon bunga melati di rumah Kartini yang kini menjadi Museum R.A. Kartini di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Bunga melati merupakan bunga favorit tokoh perjuangan kaum perempuan itu.
ADVERTISEMENT
Director of Communications Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara, mengatakan bunga-bunga melati itu rencananya akan ditanam di taman inspirasi di museum tersebut. Bunga melati itu akan bersanding dengan beberapa jenis tumbuhan lain termasuk tanaman obat.
Sebab semasa hidupnya, RA Kartini juga dikenal memiliki minat besar terhadap tanaman obat, bahkan resep tanaman obat itu juga diceritakan Kartini kepada sahabat penanya, Jacques Henrij Abendanon dan Rosa Abendanon.
"Ada bunga melati, ada pohon mengkudu yang bisa digunakan untuk pewarna alami batik, ada apotek hidup juga itu. Nah, itu ternyata kan Kartini sendiri kan juga bisa mempunyai resep jamu, ada warisan kuliner khas Putri Jepara yang bisa diterjemahkan ke apotek hidup tadi," ujar Mutiara, Selasa (27/5).
Namun, tak hanya menanam berbagai jenis pohon, pihaknya juga akan melakukan revitalisasi taman inspirasi secara keseluruhan. Termasuk memperbaiki sarana yang sudah ada di taman tersebut agar menjadi lebih bagus dan terawat.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita revitalisasi baik bentuknya landscape artinya penanaman baik itu pohon maupun semak berbunga juga hardscape. Hardscape itu misalnya ada itu kan ada sumur, ada jalan setapak, dan sebagainya. Jadi, kayak gitu-gitu jadi kita melakukan perapihan gitu," jelas dia.
Ia menyebut, taman inspirasi mendapat perhatian khusus karena kondisinya yang kini kurang terawat. Padahal, di taman itulah R.A. Kartini menulis surat berisi pemikiran dan keprihatinannya tentang berbagai isu tentang masa depan kesetaraan.
"Museum R. A. Kartini bukan hanya tempat penyimpanan benda sejarah, tetapi tempat perjuangan, emansipasi, kebangkitan perempuan Indonesia. Maka itu, revitalisasi museum ini sekaligus menjadi ikhtiar budaya dan aksi ekologis agar lebih indah, hidup, dan menginspirasi semua kalangan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, dalam proyek revitalisasi ini, BLDF juga mengajak 50 mahasiswa peduli lingkungan yang tergabung dalam gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) dari Rembang dan sekitarnya.
"Kami percaya, dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan ini, mereka akan semakin terinspirasi untuk melanjutkan semangat Kartini dengan cara masing-masing," imbuh Mutiara.
Sementara itu, Sub Koordinator Sejarah Museum dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Rembang Retna Dyah Radityawati membenarkan kecintaan Kartini terhadap bunga melati dan tanaman obat.
Bahkan, dahulu kala, rumah museum ini selalu dipenuhi oleh khas wangi bunga melati yang menjadi kesukaan Kartini. Kartini juga kerap merangkai bunga-bunga melati itu menjadi rangkaian bunga yang indah yang diletakkan di dalam kamarnya.
"Bunga melati itu memang favoritnya Ibu Kartini karena bunga itu gampang hidupnya di sini. Melati juga punya aroma khas tertentu dan beliau itu memang suka dengan wangi-wangian. Nah, kamar beliau itu selalu disuplai dengan melati. Nah, itu disebutkan juga di dalam suratnya tanggal 9 Desember 1903," sebut Retna.
Ia pun merasa sangat senang lantaran BLDF mau merevitalisasi taman inspirasi Kartini secara keseluruhan di tengah kondisinya yang cukup memprihatinkan. Sekaligus menghidupkan Kartini melalui tanaman-tanaman yang ia sukai.
ADVERTISEMENT
"Iya menghidupkan lewat tanaman, apalagi kan tanaman ini secara umum juga membuat tempat kita lebih wangi, indah terus. Kita mau merevitalisasi yang namanya ekologi budaya," kata Retna.
Di sisi lain, Joddy Mulyasetya Putra, canggah atau keturunan keempat R.A Kartini, menyambut baik rencana revitalisasi taman inspirasi Kartini. Pria yang lahir pada tahun 1993 sebagai putra dari cucu Kartini, Ir Mulyadi M Noor dan Dra RA Kartini Setyawati, merasa senang lantaran warisan eyangnya akan dihidupkan kembali.
"Kami dari keluarga tentunya cukup terharu ya, pasti eyang di sana pun juga sangat bahagia karena bunga yang memang eyang suka, tanaman yang eyang suka itu ada di sini. Eyang bisa melihat bahwa ternyata apa yang kemudian eyang perjuangkan selama ini bisa diteruskan oleh banyak pihak," kata Joddy.
ADVERTISEMENT
