DJKI Dorong Kampus Tingkatkan Karya Intelektual: Target Pemohon HAKI 8 Persen

27 Maret 2023 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur DJKI, Sri Lastami (kiri) bersama Senior Direktur WIPO, Alejandro Roca Campana di acara ASEAN TISC Regional Meeting di hotel Double Tree by Hilton Surabaya, Senin (27/3/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur DJKI, Sri Lastami (kiri) bersama Senior Direktur WIPO, Alejandro Roca Campana di acara ASEAN TISC Regional Meeting di hotel Double Tree by Hilton Surabaya, Senin (27/3/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham mendorong kampus-kampus untuk meningkatkan karya intelektual terutama di bidang paten.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Direktur DJKI, Sri Lastami, dalam acara pertemuan bersama Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) dan perwakilan delegasi negara Asia Tenggara.
Sri mengatakan paten sendiri merupakan hak eksklusivitas yang diberikan kepada seseorang atas penemuan teknologi.
Sehingga, dia berharap akan semakin banyak orang yang mengajukan atau mendaftarkan hak paten agar teknologi ke depannya semakin mudah, cepat, dan efisien.
"Kita men-support ini kebanyakan dari kantor hak-hak paten atau juga dari universitas-universitas untuk lebih menggiatkan lagi invensi-invensinya di bidang teknologi dengan bantuan dari WIPO," kata Sri dalam acara di Hotel Double Tree by Hilton Surabaya, Senin (27/3).
Direktur DJKI, Sri Lastami (kiri) bersama Senior Direktur WIPO, Alejandro Roca Campana di acara ASEAN TISC Regional Meeting di hotel Double Tree by Hilton Surabaya, Senin (27/3/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Sri menyampaikan, berdasarkan data dari WIPO, inovasi paten di Indonesia pada tahun 2021 lalu mengalami peningkatan sebesar 40 persen.
ADVERTISEMENT
"Kita men-support Indonesia karena database dari WIPO itu peningkatan di tahun 2021 inovasi di bidang paten itu meningkat 40 persen," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, perlu adanya diskusi antara perwakilan universitas di negara-negara Asia Tenggara dengan WIPO menghasilkan karya intelektual yang semakin banyak.
"Dengan momentum ini, kita bisa lebih terus lagi men-support universitas, litbang-litbang untuk menghasilkan karya intelektual khususnya di bidang intelektual," terangnya.
Kemudian, Sri mengungkapkan pihaknya akan menargetkan jumlah permohonan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang meliputi Paten, Merek, Desain Industri, Rahasia Dagang dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu sebesar 8 persen dalam tahun ini.
"Kami harapkan bahwa untuk tahun ini kita meningkatkan jumlah permohonan HAKI kita ada di bidang paten, merek, desain, rahasia dagang. Kita akan meningkatkan sebanyak 8 persen, itu target kita," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kekayaan intelektual. Foto: Aysezgicmeli/Shutterstock
Senior Direktur WIPO, Alejandro Roca Campana, menyampaikan adanya pertemuan ini dapat mendorong penggunaan teknologi di Asia Tenggara.
Serta, dapat mengkomersialisasi teknologi agar menjadi berguna kepada masyarakat.
"Diskusi dengan WIPO ini menyediakan atau apa yang dibutuhkan oleh negara-negara ini apakah itu training, capacity building, yang nantinya berguna dan masukan-masukan apa yang berguna bagi WIPO nanti diimplementasikan dan ujungnya inovasi ini akan berujung pada komersialisasi yang menguntungkan negara tersebut," ujarnya.