DKI Hadapi Gelombang 2 Corona, Anies Belajar dari 3 Gelombang Flu Spanyol

3 Juli 2021 1:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita di sebuah sekolah di Jakarta, Jumat (2/7). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita di sebuah sekolah di Jakarta, Jumat (2/7). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pandemi corona kini tengah memasuki gelombang 2. Bahkan menurutnya, Jakarta tengah menghadapi turbulensi corona.
ADVERTISEMENT
Ia pun melihat pengalaman dunia menghadapi Flu Spanyol pada 1918, yang mencapai 3 gelombang.
"Setiap pandemi selalu melewati beberapa fase gelombang dan kalau kita lihat tadi kita masuk gelombang kedua. Pengalaman kita sebelumnya dari pengalaman pandemi Flu Spanyol terjadi dalam 3 gelombang. Gelombang kedua adalah yang tertinggi," jelas Anies saat konferensi pers persiapan PPKM Darurat, Jumat (2/7) malam.
Meski pandemi corona sudah memasuki gelombang 2, namun Anies tak tahu seberapa tinggi gelombang kedua ini dan kapan akan melandai. Yang jelas, kata dia, butuh komitmen semua pihak untuk serius menangani gelombang 2 corona.
"Sekarang kita masuk ke puncak gelombang kedua (corona) yang tingginya lebih dari ketinggian gelombang pertama. Dan kita belum tahu seberapa tinggi gelombang kedua ini. Kita belum tahu, kapan akan berhenti karena itu akan tergantung kepada keseriusan kita," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga meminta jangan ada saling lempar tanggung jawab dalam penanganan pandemi corona.
"Jangan pernah ada yang berkata ini bukan tanggung jawab saya, ini bukan bidang saya. Saat ini bidang semua orang, setiap kita punya tanggung jawab. Saya minta semua mencamkan (pada diri) kita, sebagai (satu) tanggung jawab, sebagai kehormatan," imbaunya.
Seorang pria yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati figur boneka besar tradisional yang disebut "Ondel-ondel" yang juga mengenakan masker (30/6/2021). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Anies menyebut pandemi corona adalah takdir yang sudah ditetapkan Allah SWT dan harus dihadapi bersama. Ia berharap pengalaman dunia menghadapi pandemi corona saat ini jadi pembelajaran generasi selanjutnya.
"Kita ditakdirkan untuk bisa meneruskan atau yang bisa kita kerjakan selama ini dengan melewati masa ini. Pandang ini sebagai tugas bersejarah pandang ini sebagai amanah besar yang harus kita tunaikan untuk kita bisa meneruskan kepada anak-anak kita nanti, bahwa masa pandemi ini kita lewati, masa pandemi ini kita jalani dengan baik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT