DKI Terbitkan 43.950 Izin Usaha Mikro, Anies Minta Pengusaha Jaga Kepercayaan

11 September 2020 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: PPID Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: PPID Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI memberikan sejumlah keringanan untuk menggenjot Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat pandemi.
ADVERTISEMENT
Mereka memberikan relaksasi pemberian Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), pemberian kredit pemula, dan penyaluran dana program pemulihan ekonomi oleh Bank DKI, serta pembentukan koperasi di kampung prioritas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap warga yang mendapatkan bantuan untuk mengembangkan usaha kecilnya dengan serius. Sehingga usahanya bisa terus berkembang menjadi usaha menangah, bahkan usaha besar.
"Kita berharap izin ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jaga kepercayaan dari pelanggan, lembaga keuangan, karena kegiatan usaha sesungguhnya adalah kegiatan kepercayaan. Pastikan setiap kegiatan usaha dijalankan sesuai komitmen agar bisa berkembang," kata Anies dalam seremonial virtual UMKM DKI, Jumat (11/9).
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi Sri Haryati mengatakan, sejak relaksasi IUMK diberikan, sudah ada 43.950 izin yang diterbitkan. Kini total IUMK yang sudah diterbitkan sebanyak 50.902 izin.
ADVERTISEMENT
"Sejak memulai relaksasi IUMK pada 6 Juli - 8 September 2020 tercatat 43.950 IUMK yang sudah diterbitkan bagi pelaku UMK binaan Jakpreaneur maupun non-binaan," kata Sri.
Sejumlah perajin menyelesaikan pembuatan batik di industri rumahan di Rusun Marunda, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
"Dari bulan Januari - Juni sebelum ada relaksasi, izin yang diterbitkan 6.952 dengan jalur biasa. Setelah relaksasi, kita sudah tambah 43.950 jadi total 2020 sebanyak 50.902 IUMK. Dengan total omset yang dicatat para pelaku UMK Rp 369 miliar," lanjutnya.
Pemprov DKI memang melakukan jemput bole dalam mendorong UMKM bangkit di tengah pandemi. Sehingga roda ekonomi di Jakarta bisa terselamatkan di tengah dampak pandemi corona yang mematikan sejumlah usaha.