DNA di Tisu Bekas Ungkap Misteri Pembunuhan di AS 26 Tahun Lalu

19 Februari 2019 12:07 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tisu bekas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tisu bekas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi internet dan pengenalan DNA membuat hal yang mustahil di masa lampau menjadi mungkin di masa kini. Salah satunya adalah misteri pembunuhan wanita di Amerika Serikat dua dekade lalu yang terpecahkan berkat DNA di sebuah tisu bekas.
ADVERTISEMENT
Dilansir Associated Press, Jerry Westrom, 52, ditangkap pekan lalu atas pembunuhan Jeanne Ann "Jeanie" Childs pada 1993 di Minneapolis. Westrom dibebaskan setelah membayar jaminan USD 500 ribu sembari menunggu pengadilan sebelumnya.
Jeanie ditemukan tewas 26 tahun lalu di apartemen miliknya yang terletak di komplek prostitusi. Jasad wanita itu dalam keadaan tanpa busana dan penuh luka tikaman pisau.
Darah tercecer di kamar, ruang tamu, dan toilet apartemen tersebut. Jejak kaki, sidik jari, dan telapak tangan pelaku ditemukan di apartemen itu. Namun selama puluhan tahun, pelaku tidak tertangkap karena keterbatasan basis data DNA.
Kasus ini kembali dibuka pada 2015 dengan mencari pemilik DNA dalam apartemen Jeanie. Di masa kemajuan internet sekarang, polisi tinggal mencocokkan DNA pelaku di situs-situs genealogi yang banyak tersebar di dunia maya.
Ilustrasi DNA. Foto: Pixabay
Situs genealogi di AS menyimpan data-data DNA penggunanya dengan tujuan untuk mencari keluarga atau leluhur.
ADVERTISEMENT
Dalam penyelidikan itu, keluarlah nama Westrom. Polisi kemudian melacak keberadaan pria itu dan membuntutinya pada pertandingan hoki putrinya di Wisconsin, Januari lalu. Ketika itu, polisi berhasil mendapatkan tisu bekas yang dibuang Westrom ke tong sampah.
DNA Westrom pada tisu cocok dengan yang terdapat di lokasi pembunuhan, dia langsung dicokok. Dalam pengadilan awal, Westrom didakwa atas pembunuhan tingkat dua dengan ancaman penjara hingga 20 tahun. Pengadilannya akan dilanjutkan bulan depan.
Ini bukan kali pertama polisi AS diuntungkan dengan keberadaan situs-situs genealogi. Dengan penelurusan yang sama, polisi AS April lalu menangkap Joseph DeAngelo yang dituduh membunuh puluhan orang dan memperkosa 50 perempuan antara tahun 1970-1980an.