Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dokter Aman Pulungan: 70% Kasus Baru Diabetes Masuk RS dalam Keadaan Tidak Sadar
24 November 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Project Leader Caring Diabetes Caring Well Beings (CDIC) dokter Aman Bhakti Pulungan menuturkan saat ini terdapat 70 persen kasus diabetes baru dengan komplikasi akut yang mengancam jiwa tanpa disadari. Komplikasi ini dikenal dengan istilah Ketoasidosis Diabetik (KAD).
ADVERTISEMENT
“Jadi saat ini, data kita itu, 70% pasien baru yang diabetes itu, masuk dengan KAD. Jadi KAD ini tidak sadar masuk, muntah-muntah, dan bisa juga gawat sekali, dan bisa masuk ICU, dan bisa meninggal,” ujar Aman di Gedung Kirana RSCM Jakarta Pusat, Minggu (24/11).
Aman menceritakan bahwa kasus ini pernah terjadi pada seorang pasien anak berusia 12 tahun. Pasien tersebut tidak bisa membuang air kecil. Saat itu rumah sakit memberikan penanganan dengan mengompres perutnya pakai air panas.
Dampaknya terdapat luka bakar hingga 10 cm di perutnya. Hal ini terjadi karena rumah sakit tidak dapat melakukan analisis dari gejala yang dialami sang pasien.
“Pada saat datang, saya lihat luka besar 10 cm luka bakar di perutnya. Saya bilang, kenapa ini? Jadi sampai besar ini? Harus dioperasi, bahkan mungkin operasi plastik,” ceritanya.
ADVERTISEMENT
“Katanya waktu dia KAD masuk ICU, kencingnya tidak keluar, dan akhirnya dikompres pakai air panas sampai kebakar. Jadi ini, gagal ginjal akut yang harusnya semua rumah sakit bisa melakukan dialisis (tersebut),” ujarnya.
Tidak ingin kejadian tersebut kembali terulang, CDIC berencana untuk meningkatkan keterampilan para dokter dan perawat. Termasuk meng-upgrade kualitas klinik yang sudah ada.
“Jadi kita akan mendidik lebih dari 5.000 nakes termasuk dokter di seluruh Indonesia sejak 2021 sampai nanti 2025 mungkin kita perpanjang lagi sampai 2027. Dan juga kita akan meng-upgrade klinik. Kalau bisa ada klinik transit,” pungkasnya.