Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Dokter Bedah Prancis Perkosa Nyaris 300 Pasien, Mayoritas Korban Anak-anak
17 Februari 2025 16:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Seorang mantan dokter bedah di Prancis pada akhir bulan ini akan diadili atas kasus perkosaan dan kekerasan seksual terhadap hampir 300 pasiennya. Korban dokter Joel Le Scouarnec sebagian besar adalah anak-anak.
ADVERTISEMENT
Kasus Le Scouarnec disebut sebagai kasus pedofilia terbesar di Prancis.
Sejumlah laporan menyebut, saat beraksi Le Scouarnec membuat korban-korbannya tak sadar diri. Aksi pidana Le Scouarnec dilakukan selama 25 tahun di Prancis bagian barat.
Persidangan yang akan digelar di Kota Vannes akan dilakukan secara terbuka. Akan tetapi, sidang akan digelar tertutup jika menghadirkan saksi di bawah umur.
"Tuan Le Scouarnec secara umum mengakui keterlibatannya dalam banyak kejadian yang dimaksud serta "strategi penyembunyiannya", kata jaksa regional Stephane Kellenberger seperti dikutip dari AFP.
Kellenberger mengatakan, rata-rata usia korban adalah 11 tahun. Selain itu korban Le Scouarnec termasuk bayi setahun dan lansia 70 tahun.
Pihak berwenang mulai menyelidiki Le Scouarnec pada 2017. Itu terjadi setelah seorang gadis berusia enam tahun yang tinggal di lingkungan di kota Jonzac di barat daya melaporkan Le Scouarnec atas tuduhan perkosaan.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan awal mengungkap kasus penyerangan terhadap keponakan Le Scouarnec dan seorang pasien berusia empat tahun yang semuanya dilakukan pada medio 1990-an.
Ketika penyidik menggeledah rumah Le Scouarnec di Jonzac, mereka menemukan puluhan boneka yang ia gunakan sebagai mainan seks beserta 300 ribu gambar porno.
Otoritas Prancis menyatakan, Le Scouarnec kemungkinan besar pernah melakukan 111 perkosaan dan 189 kekerasan seksual. Le Scouarnec turut diduga menyalahgunakan jabatan sebagai dokter.
Jika terbukti bersalah, Le Scouarnec terancam hukuman kurungan selama 20 tahun. Hukum Prancis tidak memperbolehkan hukuman digabungkan meskipun ada banyak korban.
Saat ini Le Scouarnec sudah mendekam di penjara tepatnya sejak 2020 lalu. Dia terbukti bersalah atas tuduhan memperkosa dan melakukan kekerasan seksual terhadap empat anak, termasuk dua keponakannya. Dia divonis 15 tahun penjara.
ADVERTISEMENT