Dokter BMC Bogor Meninggal, Keluarga Sebut Almarhum Berstatus PDP

21 Maret 2020 22:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah cuitan tentang meninggalnya seorang dokter bernama Djoko Judodjoko viral di media sosial Twitter. Twit itu diunggah akun dengan nama Pandu Riono.
ADVERTISEMENT
Dalam twit itu, Pandu meminta maaf kepada dokter yang juga kakak iparnya itu. Ia juga mencantumkan tangkapan layar wajah dokter Djoko yang sedang tersenyum dan mengenakan seragam dokter.
Almarhum tercatat merupakan dokter bedah yang berpraktik di Bogor Medical Center. Twit yang viral itu sempat menyinggung soal COVID-19 yang disebabkan virus corona. Serta ia menyinggung soal minimnya Alat Pelindung Diri (ADP).
Pandu pun menjelaskan bahwa almarhum berstatus PDP (Pasien dalam Pengawasan). Menurut dia, hasil lab terkait kakak iparnya itu belum keluar.
"Statusnya PDP COVID-19. Hasil lab belum diterima," ujar Pandu kepada kumparan, Sabtu (21/3).
Menurut dia, dokter Djoko sempat mendapatkan perawatan di RS BMC, sejak Rabu (18/3). Karena kondisinya menurun, ia dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto dan akhirnya meninggal pada Sabtu (21/3) pukul 11.15 WIB.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi penyakit dokter Djoko itu. Ia hanya menyebut bahwa almarhum sudah dimakamkan.
"Sudah dimakamkan tadi setelah Magrib, di pemakaman Karet Bivak, Jakarta Pusat," ujar Pandu.
Kabar meninggalnya dokter Djoko viral lantaran banyak yang menduga ia tertular corona akibat minimnya APD. Pihak Pemkot Bogor pun mengaku masih akan melakukan pengecekan. Namun, informasi yang didapat petugas, keluarga membantah penyebab meninggal karena corona.
"Kata keluarga bukan, tapi kita konfirmasi dulu," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bogor, Rudiyana saat dikonfirmasi, Sabtu (21/03).
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!