Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Li Wenliang (34), dokter yang sempat dibungkam pemerintah China saat menyebarkan potensi bahaya virus corona, dinyatakan meninggal dunia. Ia sempat dirawat karena ikut tertular virus corona.
ADVERTISEMENT
Diberitakan South China Morning Post, Jumat (7/2), Dokter Li yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan meninggal dunia pada Kamis (6/2) waktu setempat.
"Kami sangat menyesal mendengar kabar meninggalnya dokter yang berada di garis terdepan, yang berkomitmen untuk merawat pasien," ungkap Direktur Program Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan.
Kondisi Li terus memburuk sehingga dia harus dirawat di ruang ICU dengan bantuan oksigen. Ia juga sempat wawancara dengan CNN pada Selasa (4/2) lalu, dan terlihat batuk-batuk serta sesak nafas.
"Saya hampir tidak bisa bernapas," kata Li dalam wawancara via telepon dengan CNN.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam hasil penyelidikan New York Times, terungkap Li adalah satu dari delapan orang yang sempat ditahan polisi Kota Wuhan. Alasannya, mereka dianggap menyebarkan berita hoaks yang berpotensi memicu keresahan.
Li yang praktik sebagai dokter mata memperingatkan kawan-kawannya di grup tim medis soal munculnya lagi virus SARS pada akhir Desember 2019 lalu. Peringatan Li ini lantas tersebar lalu viral, tanpa menyensor namanya.
Polisi menganggap Li menyebarkan rumor. Dia diwajibkan menandatangi surat pengakuan bahwa dia telah melakukan tindakan yang salah. Kepada CNN, Li ketika itu mengaku terpaksa menandatangani surat itu karena takut dipenjara.