Dokter di Afsel Ungkap Kondisi Pasien Varian Omicron: Tak Alami Gejala Parah

29 November 2021 5:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
WHO menetapkan varian Omicron sebagai varian berbahaya atau Variant of Concern (VoC) karena memiliki mutasi yang banyak dan mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, varian Omicron pertama kali ditemukan di negara bagian Afrika Selatan pada 24 November 2021. Ketika itu, Afrika Selatan yang keseluruhan wilayahnya didominasi varian Delta, menemukan mutasi asing yang lebih menular.
Hingga saat ini, masih belum banyak data mengenai varian ini. Termasuk apakah bisa memicu gejala parah.
Namun baru-baru ini seorang dokter di Afrika Selatan mengungkapkan bagaimana kondisi pasien yang terpapar varian Omicron. Hal ini dijelaskan oleh Dr Angelique Coetzee.
Dr Angelique Coetzee merupakan seorang praktisi swasta sekaligus Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan. Ia mengatakan pada 18 November melihat tujuh pasien di kliniknya memiliki gejala yang berbeda dari varian Delta. Menurutnya, pasien itu memiliki gejala ringan.
Coetzee mengatakan, seorang pasien pada 18 November melaporkan kondisinya sangat lelah selama dua hari. Selain itu, ia mengalami rasa nyeri tubuh dan sakit kepala.
ADVERTISEMENT
"Gejala pada tahap itu sangat terkait dengan infeksi virus dan normal. Karena kami belum melihat COVID-19 selama delapan hingga 10 minggu terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes," kata Coetzee dikutip dari Reuters, Senin (29/11).
"Ternyata pasien dan keluarganya positif," tambah dia.
Coetzee menambahkan, di hari yang sama semakin banyak pasien datang dengan gejala yang sama. Ia kemudian menyadari ada sesuatu telah terjadi. Sejak itu, dia melihat dua hingga tiga pasien COVID-19 setiap hari.
"Kami telah melihat banyak pasien Delta selama gelombang ketiga. Dan ini tidak sesuai dengan gambaran klinis," kata Coetzee.
Warga mengantre untuk membeli bahan makanan di Makro Store, di Strubens Valley jelang lockdown. Foto: REUTERS / Siphiwe Sibeko
Coetzee, yang juga merupakan anggota Komite Penasihat Menteri untuk vaksin, mengatakan varian Omicron tidak seperti Delta. Sebab pasien belum melaporkan kehilangan penciuman atau rasa.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kadar oksigen dalam jumlah besar. Namun sejauh ini, varian tersebut mempengaruhi orang yang berusia 40 tahun atau lebih muda.
"Keluhan klinis yang paling dominan adalah kelelahan yang parah selama satu atau dua hari. Dengan mereka, sakit kepala dan tubuh pegal-pegal," tutup Coetzee.