Dokter di Kenya yang Salah Operasi Pasien Diskors

5 Maret 2018 5:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenyatta National Hospital di Nairobi, Kenya (Foto: AFP/Tony KARUMBA)
zoom-in-whitePerbesar
Kenyatta National Hospital di Nairobi, Kenya (Foto: AFP/Tony KARUMBA)
ADVERTISEMENT
Seorang dokter bedah saraf di Rumah Sakit Nasional Kenyatta di Nairobi, Kenya, diskors setelah melakukan operasi otak pada pasien yang salah. Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan resmi rumah sakit tersebut pada Jumat (2/3).
ADVERTISEMENT
Selain dokter, pihak RS juga menskors dua perawat ahli dan seorang ahli anestesi. Penyelidikan terkait operasi pada pasien yang salah itu kini masih dilakukan.
"Rumah sakit sangat menyesalkan kejadian ini dan telah melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien yang bersangkutan. Saat ini kondisi pasien tersebut sudah dalam pemulihan dan berjalan dengan baik," tulis pernyataan rumah sakit tersebut seperti dikutip dari AFP, Minggu (4/3).
Menteri Kesehatan Kenya, Sicily Kariuki, telah memberhentikan CEO RS Nasional Kenyatta Lily Koros akibat kesalahan fatal tersebut. Sebuah penyelidikan oleh surat kabar Daily Nation mengungkapkan, dalam kejadian tersebut bahwa sebelumnya dua orang pasien telah dibawa ke rumah sakit pada Minggu (25/1).
Salah seorang pasien tersebut ada membutuhkan pembedahan untuk mengeluarkan gumpalan darah di otaknya, sementara seorang pasien lainnya hanya memerlukan pengobatan ringan untuk kepala yang bengkak.
ADVERTISEMENT
Namun, dokter yang menangani pasien tersebut tidak menyadari hal tersebut, sehingga mereka telah membedah tengkorak pada pasien yang salah selama dua jam untuk mengeluarkan gumpalan darah di otaknya. Beruntung, akibat kesalahan operasi tersebut, tidak mengakibatkan pasien meninggal dunia.
Sebelum adanya kejadian ini, dalam beberapa pekan terakhir RS Nasional Kenyatta tengah mendapatkan sorotan dari publik. Pasalnya, salah seorang staf rumah sakit melakukan pelecehan seksual kepada pasien. Selain itu, terjadi pencurian terhadap bayi di rumah sakit tersebut.
RS Nasional Kenyatta merupakan rumah sakit tertua dan terbesar di Kenya. Selain melayani pengobatan, rumah sakit tersebut juga difungsikan sebagai tempat pendidikan di bidang kesehatan bagi masyarakat sekitar.