Dokter Gigi yang Tembak Mati 13 Orang di Kanada Dikenal Dermawan

20 April 2020 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi di lokasi penembakan di Nova Scotia, Kanada. Foto: Reuters/John Morris
zoom-in-whitePerbesar
Polisi di lokasi penembakan di Nova Scotia, Kanada. Foto: Reuters/John Morris
ADVERTISEMENT
Tiada yang mengira dokter gigi Gabriel Wortman tega menembak mati 13 orang di kota Nova Scotia, Kanada. Pasalnya, dia dikenal orang berada dan dermawan, tak segan membantu orang yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Wortman, 51, ditembak mati polisi setelah pengejaran selama 12 jam yang berakhir Minggu (19/4). Dia dilaporkan menyamar dengan seragam dan mobil polisi. Para korbannya terserak di beberapa tempat, seorang di antaranya adalah polisi wanita.
Menurut sumber yang dikutip media Kanada, CBC, Wortman memiliki enam properti di kota kecil Portapique dan Dartmouth. Salah satu properti di Dartmouth adalah sebuah klinik gigi miliknya.
Dia dikenal dermawan setelah masuk tayangan stasiun CTV pada 2014. Ketika itu, Wortman diwawancara karena tindakan terpuji yang dilakukannya kepada seorang pesintas kanker.
Petugas kepolisian di lokasi penembakan di Nova Scotia, Kanada. Foto: Reuters/John Morris
Dalam tayangan itu, Wortman mengatakan pasiennya tersebut kehilangan gigi-giginya karena kanker dan tak punya biaya untuk menggantinya. Akhirnya, Wortman memberikan gigi palsu dan pelayanannya secara gratis.
ADVERTISEMENT
"Saya kasihan kepada dia. Banyak cara orang ke dokter gigi, tapi orang yang paling memerlukannya adalah mereka yang dilupakan," kata Wortman.
Wortman diyakini beraksi sendirian dalam kejahatannya kali ini. Sampai saat ini belum diketahui motif atas kejahatan tersebut.
Polisi berjaga di lokasi penembakan di Nova Scotia, Kanada, yang menewaskan 13 orang. Foto: Reuters/John Morris
Para korban tidak memiliki kaitan dengan Wortman, polisi menduga kuat penembakan dilakukan secara acak dan telah direncanakan sebelumnya.
Ini adalah peristiwa penembakan massal terburuk sejak penembakan yang menewaskan 15 wanita di Montreal pada Desember 1989. Peristiwa ini juga terjadi di tengah perintah untuk tinggal di rumah karena virus corona.
Dalam masa wabah, pemerintah Kanada memerintahkan seluruh tempat usaha untuk tutup. Polisi tengah mencari hubungan antara perintah penutupan ini dengan penembakan oleh Wortman.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!