Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dokter Muda di Banda Aceh Terserang Virus Difteri
9 Maret 2018 17:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri tidak hanya menyerang pada anak namun juga orang dewasa. Seorang dokter muda di Banda Aceh harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) akibat terserang virus difteri.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin, dr. Azharuddin, mengatakan, dokter tersebut terkena virus tersebut saat ia akan menjalani program internship.
''Setelah diperiksa ternyata ia terkena gejala difteri sehingga pihak rumah sakit mengambil selaput putih untuk dikirim ke laboratorium,'' ucap Azharuddin, saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Jumat (9/3).
Azharuddin mengatakan, perawatan terhadap dokter muda itu, penanganannya sama dengan pasien difteri lainnya. Pasien tersebut sudah diberikan ADS antibiotik sebanyak delapan kali selama dirawat di rumah sakit.
''Jadi penganan ini tinggal dua hari lagi kita berikan antibiotik. Kita selalu ada parameter untuk mengukur kondisi perkembangan pasien, hasilnya ECG-nya sudah normal, kita akan memulangkannya pada hari ke sepuluh,'' katanya.
Dia melanjutkan, dokter muda tersebut bukanlah pegawai di rumah sakit tempat ia dirawat. Tetapi pasien tersebut baru lulus dari fakultas kedokteran dan belum pernah bekerja di fasilitas kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut, pihak rumah sakit masih belum menemukan penyebab penularan difteri terhadap dokter muda itu.
''Jadi kita ada tanyakan, kita selalu mencari kemungkinan pasien itu tertular dari mana yang kita curigai,'' tuturnya.
Sejak awal tahun 2018 RSUD Zainoel Abidin telah menangani 58 kasus pasien difteri di Aceh. Kendati demikian tidak semua pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit. Saat ini ada tiga orang pasien difteri yang sedang menjalani perawatan di RSUDZA.
“Maret ini sudah 58 orang kita tangani. Tetapi sekarang yang dirawat di rumah ada tiga pasien," tutup dia.