Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Dokter Paru Sarankan Pakai Masker di Luar Ruangan dan Rajin Cek Kualitas Udara
18 Agustus 2023 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya sedang tidak sehat. Hari ini saja, Jumat (18/8), indeks kualitas udara (air quality index/AQI) Jakarta berdasarkan data di situs IQAir, mencapai angka 125, masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Sebelumnya pada 14 Agustus 2023, kualitas udara di Jakarta sangat tidak layak untuk dihirup dengan skor indeks capai 154.
ADVERTISEMENT
Sehingga bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan, disarankan untuk selalu mengecek kualitas udara di sekitarnya. Pengecekan bisa dilakukan melalui HP di aplikasi pendeteksi polusi udara.
"Apabila beraktivitas di luar ruangan, hindari kawasan atau area dengan kualitas udara yang tidak sehat dan berbahaya, yakni Air Quality Index di atas 150," kata Dokter Nuryunita Nainggolan, Sp.P(K) saat konferensi pers Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) tentang Polusi Udara dan Kesehatan Paru secara virtual, Jumat (18/8).
Bila terpaksa harus beraktivitas di luar ruangan, disarankan menggunakan masker. Masker yang digunakan juga tergantung kebutuhannya.
Disarankan masker dengan kemampuan filtrasi partikel yang maksimal, yakni kemampuan filtrasi lebih dari ≥ 95%, misal masker N95, KN95 dan lainnya. Bila tidak tersedia, dapat menggunakan masker bedah.
ADVERTISEMENT
"Perhatikan cara penggunaan masker atau respirator yang benar dan tepat. Penggunaan masker atau respirator yang tidak benar bisa mengurangi efektivitas proteksi memfiltrasi/menyaring partikel," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh dokter spesialis paru lainnya, Feni Fitriani Taufik. Menurutnya masker bisa melindungi dari bahaya partikel yang terhirup ketika bernapas.
Feni memberi contoh penelitian soal 17 masker untuk melihat efisiensi filtrasi atau daya hambat terhadap partikel. Mulai dari masker N95, bedah hingga masker buff.
"Yang paling besar memang N95 bisa sampai 99,4%, masker bedah 97,3%. Makin ke kanan makin rendah daya hambat partikelnya," katanya.