Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Dokter Pelaku Kekerasan Seksual ke Keluarga Pasien RSHS ialah Peserta PPDS Unpad
9 April 2025 11:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Universitas Padjadjaran (Unpad) memberikan pernyataan resmi terkait kasus dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang melakukan kekerasan seksual terhadap keluarga pasien di lantai 7 Gedung RSHS.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya, Unpad menyatakan bahwa pelaku adalah peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad. Kini sudah diberhentikan.
"Karena terduga merupakan PPDS yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS, maka penindakan tegas sudah dilakukan oleh Unpad dengan memberhentikan yang bersangkutan dari program PPDS," kata Unpad melalui siaran persnya yang diterima kumparan Rabu (9/4).
Penjelasan Unpad, kekerasan seksual yang dilakukan pelaku terhadap anggota keluarga pasien itu terjadi pada pertengahan Maret 2025 di area rumah sakit.
"Kami menanggapi dengan serius hal ini dan telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut, pertama, memberikan pendampingan kepada korban dalam proses pelaporan ke Polda Jabar. Saat ini, korban sudah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar. Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar," demikian penjelasan Unpad.
ADVERTISEMENT
Unpad pun berkomitmen melindungi privasi korban dan keluarga.
Polisi Tangkap Pelaku
Polisi pun langsung bergerak. Pelaku sudah ditangkap.
"Sudah, sudah kita tangkap, pelaku sudah kita tangkap sebelum Lebaran," kata Dirkrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan, saat dihubungi kumparan, Rabu (9/4).
Surawan belum menjelaskan lebih detail terkait kasus tersebut. Yang jelas, ia menyebut semua proses sudah berlangsung secara lengkap.
Termasuk penyitaan beberapa barang bukti seperti obat bius dan kondom.
"Iya sudah ditemukan, semua alat-alat sudah diuji dan melalui pembuktian yang lengkap, detailnya menunggu kita rilis ya," kata Surawan.
Dalam obat bius dan kondom, setelah ditelusuri, ditemukan ada sperma milik pelaku.
Kata RSHS
Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan modus dokter yang diduga membius dan memperkosa keluarga pasien itu.
ADVERTISEMENT
"Memang dibius, ini kan anestesi ini mengenai penanganan pembiusan, jadi dia PPDS ini residen lagi belajar anestesi," kata Rachim kepada wartawan, Rabu (9/4). Pelaku diduga berinisial P berusia 31 tahun.
"Itu otak kriminal bukan belajar. Kalau kesalahan tindakan itu belajar, kalau ini kan kriminal niatnya sudah lain," ujar Rachim.
Ia melanjutkan, "Kalau di kita, jelas ini kan mengenai pelecehan seksual, kekerasan, memukul atau verbal, ini sudah ada semua di sana."