Dokter PPDS Perkosa Keluarga Pasien: Adik Korban Dilarang Temani Ambil Darah

9 April 2025 16:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan barang bukti dan tersangka pemerkosaan oleh dokter PPDS di RSHS Bandung saat konferensi pers di Mapolda Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan barang bukti dan tersangka pemerkosaan oleh dokter PPDS di RSHS Bandung saat konferensi pers di Mapolda Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi mengungkap modus pemerkosaan yang dilakukan Dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (PPDS Unpad) bernama Priguna Anugerah Pratama (31 tahun) terhadap anak perempuan pasien.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochawan, mengatakan pada 18 Maret pukul 01.00 WIB, tersangka meminta korban mengambil darah. Namun, korban yang berusia 21 tahun diminta untuk tidak ditemani adiknya.
"Kemudian singkat kejadian pada tanggal 18 Maret sekitar pukul 01.00 WIB, tersangka meminta korban mengambil darah. Dan meminta korban untuk tidak ditemani adiknya," kata Hendra saat jumpa pers di Mapolda Jabar, Rabu (9/4).
Setelah itu, tersangka meminta korban mengganti pakaian baju operasi dan meminta korban melepaskan baju dan celananya.
Polisi menunjukkan barang bukti dan tersangka pemerkosaan oleh dokter PPDS di RSHS Bandung saat konferensi pers di Mapolda Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
"Tersangka memasukkan jarum ke tangan kurang lebih 15 kali. Kemudian tersangka menyambungkan jarum tersebut ke selang infus. Lalu memasukkan cairan bening ke selang infus tersebut, beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tak sadarkan diri," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hendra mengatakan korban mengalami sakit di beberapa bagian tubuhnya akibat kekerasan seksual yang diterimanya.
"Modus tersangka PAP yaitu melakukan pengecekan darah terhadap keluarga pasien yang mana korban adalah anak salah satu pasien yang dirawat di RSHS Bandung," jelasnya.
Peristiwa pemerkosaan ini terjadi di lantai 7 Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, pada Maret 2025.
Tersangka diduga membius korban sebelum melakukan pemerkosaan.