Dokter PPDS RSHS Sempat Coba Bunuh Diri Usai Aksi Bejatnya Terbongkar

9 April 2025 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Priguna Anugerah Pratama dokter PPDS di RSHS Bandung tersangka pemerkosaan anak perempuan pasien, dihadirkan saat konferensi pers di Polda Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Priguna Anugerah Pratama dokter PPDS di RSHS Bandung tersangka pemerkosaan anak perempuan pasien, dihadirkan saat konferensi pers di Polda Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Priguna Anugerah Pratama (31 tahun), dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis Unpad di RSHS yang telah dipecat karena memperkosa anak perempuan pasien (berusia 21 tahun), sempat melakukan percobaan bunuh diri. Itu dia lakukan dengan menyayat nadi di lengannya.
ADVERTISEMENT
Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan hal tersebut Priguna lakukan setelah aksi bejatnya terbongkar.
“Jadi pelaku setelah ketahuan itu sempat berusaha membunuh diri juga. Memotong urat-urat nadi,” ucapnya kepada wartawan usai konferensi pers di Mapolda Jabar, Rabu (9/4).
Konferensi pers Polda Jabar soal kasus pemerkosaan oleh dokter PPDS di RSHS Bandung, Rabu (9/4/2025). Foto: Polda Jabar
Akibatnya, Surawan menyebut, Priguna perlu mendapat perawatan sebelum ditangkap. Adapun penangkapan dilakukan di apartemennya.
“Pelaku ditangkap di apartemennya pada tanggal 23 (Maret 2025),” ucapnya.

Dalih untuk Operasi Ayah

Adapun terkait perbuatan asusilanya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menyebut itu terjadi pada Selasa (18/3) dini hari. Korban yang berusia 21 tahun, kala itu tengah menunggu ayahnya yang hendak menjalani operasi.
Korban lantas diminta tersangka buat melakukan pengecekan darah dengan dalih untuk keperluan operasi ayahnya. Sekitar pukul 01.00 WIB, korban pun dibawa dari ruang IGD ke gedung MCHC RSHS lantai 7, yang merupakan gedung baru.
ADVERTISEMENT
"(Tersangka) meminta korban untuk tidak ditemani oleh adiknya," kata Hendra di Polda Jabar, Rabu (9/4).
RSUP Hasan Sadikin, Bandung, Rabu (9/4). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Di sana, korban diminta untuk berganti pakaian operasi. Lalu tersangka melakukan tindakan pembiusan terhadap korban dengan cara disuntik hingga tak sadarkan diri.
“Tersangka memasukkan jarum ke tangan kurang lebih 15 kali. Kemudian tersangka menyambungkan jarum tersebut ke selang infus. Lalu memasukkan cairan bening ke selang infus tersebut, beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tak sadarkan diri,” tutur Hendra tentang cara korban dibius.
Korban baru sadar sekitar pukul 04.00 WIB. Setelah sadar, Ia kembali ke IGD RSHS, tempat ayahnya dirawat. Namun saat korban hendak buang air kecil, ia merasakan sakit di bagian alat vitalnya.
RSUP Hasan Sadikin, Bandung, Rabu (9/4). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Korban pun menceritakan tindakan yang dilakukan tersangka sebelum ia tak sadarkan diri, kepada ibunya. Merasa ada yang janggal dari rasa sakit, mereka akhirnya melaporkan kepada pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
“Pemeriksaan kepada 11 orang saksi salah satunya korban dan ibunya, kemudian ada beberapa perawat. Dan kami juga akan meminta keterangan ahli untuk mendukung proses penyidikan ini,” ucap Hendra.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan mendalam, akhirnya pada 23 Maret 2024, polisi mengamankan tersangka Priguna.