Dokter Spesialis hingga UGD Disiapkan untuk Tangani Kesehatan Jemaah Haji RI

13 Mei 2025 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelayanan kesehatan jemaah haji. Foto: Dok. Kemenkes
zoom-in-whitePerbesar
Pelayanan kesehatan jemaah haji. Foto: Dok. Kemenkes
ADVERTISEMENT
Pemerintah berupaya mengantisipasi risiko kesehatan selama pelaksanaan musim haji 2025. Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Mohammad Imran, mengatakan fokus utama saat ini adalah memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh jemaah, terutama menjelang puncak ibadah haji.
ADVERTISEMENT
"KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) telah menyiapkan dan melakukan berbagai hal strategis untuk pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah ini," ujar Imran melalui keterangan tertulis, Selasa (13/5).
Pertama, menguatkan layanan kesehatan yang proaktif di penginapan atau sektor dengan konsolidasi Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) dan tim visitasi KKHI langsung ke penginapan jemaah.
Tim tersebut diperkuat dengan kehadiran dokter spesialis penyakit dalam, jantung, dan paru-paru untuk memberikan konsultasi dan penanganan dini bagi jemaah yang memiliki risiko kesehatan tinggi. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi dan menangani masalah kesehatan sebelum memerlukan penanganan yang lebih intensif.
Kedua, menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan terstandardisasi, baik di KKHI Makkah maupun Madinah. Fasilitas itu dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat (UGD) untuk penanganan kasus emergency, ruang observasi untuk pemantauan kondisi jemaah, ambulans untuk transportasi medis, serta ruang rawat inap umum dan ruang rawat inap khusus bagi pasien dengan masalah kejiwaan.
ADVERTISEMENT
“Kesiapan fasilitas ini diharapkan dapat memberikan respons cepat dan tepat terhadap berbagai kondisi kesehatan jemaah,” terang Imron.
Ketiga, optimalisasi sistem rujukan kegawatdaruratan. KKHI telah bekerja sama dengan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk memastikan kelancaran rujukan kegawatdaruratan bagi jemaah yang membutuhkan perawatan lanjutan dan intensif.
Keempat, melibatkan secara aktif ketua regu dan rombongan melalui petugas kesehatan haji.
"Pentingnya peran aktif ketua regu dan rombongan dalam mengawasi kondisi kesehatan anggota jemaahnya, terutama mereka yang rentan. Pendampingan sesama jemaah dan petugas kloter juga digalakkan untuk memberikan dukungan dan perhatian ekstra kepada jemaah yang membutuhkan bantuan," terang Imran.
Kelima, menggencarkan edukasi kesehatan kepada jemaah dengan melakukan:
ADVERTISEMENT