Dokter Spesialis Paru yang Tangani Pasien COVID-19 di Medan Wafat karena Corona

1 Agustus 2020 16:49 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penghormatan terakhir terhadap Dokter Andhika yang meninggal karena corona di RS Colombia Asia Medan. Foto: Twitter/dr Jaka Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Penghormatan terakhir terhadap Dokter Andhika yang meninggal karena corona di RS Colombia Asia Medan. Foto: Twitter/dr Jaka Pradipta
ADVERTISEMENT
Dokter yang terpapar dan meninggal karena virus corona kembali bertambah. Dokter Andhika Kesuma Putra Sitepu, Sp.P (K) meninggal di RS Columbia Asia Medan, akibat terjangkit virus corona, Sabtu (1/8).
ADVERTISEMENT
Kabar meninggalnya dokter Andhika ini dibenarkan oleh Kadis Kesehatan Sumut dr. Alwi Mujahit. "Iya benar," kata Alwi kepada wartawan.
Alwi mengatakan, Dokter Andhika Kesuma Putra Sitepu salah satu dokter yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien COVID-19.
"Ada tiga dokter yang terlibat langsung penanganan COVID-19 yang meninggal. dr Andhika Kesuma salah satunya," kata dia.

Dokter Andhika Salah Satu Generasi Emas Spesialis Paru di Sumut

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan dr. Wijaya Juwarna Sp-THT-KL mengatakan dr. Andhika termasuk generasi emasnya dokter spesialis paru di Sumut.
"Adik saya itu, junior kita itu, juga aktivis di kampus. Sudah konsultan di usia yang muda, dia juga menangani pasien COVID-19 langsung di RS Columbia Asia Medan, sempat juga di RS GL Tobing bergabung di Gugus Tugas, jadi hari-harinya memang merawat pasien COVID-19," kata Wijaya.
dr. Andika Kesuma Putra Sitepu. Foto: Twitter/dr. Jaka Pradipta
Dokter Andhika sempat dirawat kurang lebih selama dua pekan. Wijaua berharap, segala amal ibadah para dokter yang meninggal diterima Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Wijaya juga berharap pemerintah menetapkan maksimal 30 persen dari total RS di setiap kabupaten/kota yang melayani khusus COVID-19. "Sehingga 70 persen lagi bisa menangani pasien non-COVID-19, untuk memperkecil risiko paparan dan penularan," ujar Wijaya.
"Sehingga 30 persen RS bisa diatur rotasi SDM Nakes yang menangani pasien dengan COVID-19," lanjut Wijaya. Total hingga saat ini, ada 5 dokter di Medan yang meninggal karena corona.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Saksikan video menarik di bawah ini.