Dokumen Sangat Rahasia AS: Mossad Otak di Balik Protes Terhadap Netanyahu

10 April 2023 13:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Agen rahasia Israel Mossad. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Agen rahasia Israel Mossad. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dokumen rahasia dan sangat rahasia Amerika Serikat bocor ke dunia maya. Salah satu dokumen mengungkapkan soal protes besar terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
ADVERTISEMENT
Dokumen yang dilabeli oleh CIA sebagai sangat rahasia itu, tertera update terakhir pada 1 Maret 2023 lalu.
Dalam dokumen itu terungkap bahwa badan intelijen Israel, Mossad, adalah pihak mendorong protes terhadap PM Netanyahu. Protes dipicu upaya Netanyahu mereformasi yudisial dengan cara memperketat kontrol pada Mahkamah Agung.
Orang-orang melakukan demonstrasi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat menteri pertahanan dan pemerintah koalisi nasionalisnya melanjutkan pemeriksaan yudisialnya, di Yerusalem, Senin (27/3/2023). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Dalam dokumen itu disebut, AS mengetahui tindakan Mossad melalui sinyal intelijen. Lewat tindakan itu AS memata-matai Israel yang merupakan sekutu terdekatnya di Timur Tengah.
Merespons bocornya laporan intelijen AS, kantor PM Netanyahu mengeluarkan pernyataan. Mereka menyatakan, laporan tersebut bohong dan tanpa dasar, demikian dikutip dari Reuters.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi serangan penembakan di Neve Yaacov, Yerusalem, Jumat (27/1/2023). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Sampai sekarang Pentagon tidak berkomentar mengenai kebocoran dokumen man pun mengenai Israel dan tindakan intelijen di negara asing.
ADVERTISEMENT
Dua pejabat tinggi AS yang berbicara dengan syarat anonim mengakui kekhawatiran mengenai kebocoran dokumen rahasia. Namun, dokumen yang bocor ada dalam rentan waktu sebulan dan bukan laporan teranyar.

Demo di Israel

Kepala oposisi Benjamin Netanyahu bereaksi setelah pemungutan suara untuk koalisi baru di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem, Minggu (13/6). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Demo besar menentang Netanyahu pecah di Israel pada akhir Maret 2023 lalu. Demo dipicu usaha Netanyahu mengesahkan RUU reformasi peradilan.
Lewat RUU itu Netanyahu menginginkan eksekutif Israel punya kontrol lebih besar di Mahkamah Agung. Bahkan, Netanyahu dan parlemen Knesset berkehendak menempatkan hakim pilihannya di Mahkamah Agung.
Selain itu, RUU reformasi peradilan juga memungkinkan pemerintah untuk mengesampingkan putusan pengadilan berdasarkan mayoritas. Padahal, seharusnya Mahkamah Agung bertindak secara independen dan tidak terpengaruh oleh pemerintah.
Upaya Netanyahu membuat Israel gempar. Puluhan ribu orang turun ke jalan selama beberapa hari demi memprotes upaya pengesahan reformasi peradilan.
ADVERTISEMENT
Karena kisruh, pemerintahan Netanyahu dan sekutunya nyaris kolaps. Pada Senin (27/3) Netanyahu memutuskan menunda kelanjutan RUU reformasi peradilan yang kontroversial.