Dolar AS Masih Melemah Dampak dari Badai Harvey dan Irma

18 September 2017 9:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut bergerak di kisaran Rp 13.244- Rp 13.232.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (18/9), dolar AS dibuka di Rp 13.244. Dolar AS terus turun dan mnyentuh level terendahnya pagi ini di Rp 13.232.
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga hari ini, dolar AS masih melemah terhadap rupiah sebesar 1,78%.
Binaartha Sekuritas dalam risetnya menyebutkan, pergerakan rupiah di akhir pekan mampu mengalami kenaikan setelah dirilisnya angka surplus neraca perdagangan yang dapat mengimbangi imbas negatif dari berita peluncuran kembali rudal dari Korea Utara.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2017 mengalami surplus 1,72 miliar dolar AS, dipicu oleh surplus sektor nonmigas 2,41 miliar dolar AS. Di sisi lain, penguatan rupiah turut didukung melemahnya laju dolar AS karena beberapa sebab antara lain meningkatnya permintaan safe haven asset selain dolar AS, penurunan penjualan ritel AS, hingga dampak ekonomi AS akibat badai Harvey dan Irma sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya kami sampaikan, pelemahan lanjutan masih terjadi seiring minimnya sentimen positif yang dapat menahan penurunan rupiah. Meski penguatan dolar AS kembali tertahan namun, dengan minimnya sentimen positif tersebut dapat kembali membuka peluang pelemahan. Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif maupun berbalik arah melemah. Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.262 dan resisten Rp 13.195.
Kembali melemahnya laju dolar AS diharapkan dapat menjadi momentum bagi rupiah untuk dapat kembali mengalami kenaikan lanjutan setelah melemah dalam beberapa hari sebelumnya.
Di sisi lain, pasca dirilisnya neraca perdagangan diharapkan diikuti dengan sentimen-sentimen positif lainnya untuk menjaga posisi rupiah untuk tidak mengalami pelemahan. Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapatmembuat pergerakan rupiah kembali variatif. Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.270 dan resisten Rp 13.210.
ADVERTISEMENT