Donald Trump Berencana Kirim Warga Gaza Korban Perang ke Indonesia

20 Januari 2025 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden terpilih Donald Trump tiba di sebuah rapat umum menjelang pelantikan presiden ke-60, Minggu (19/1/2025). Foto: Evan Vucci/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih Donald Trump tiba di sebuah rapat umum menjelang pelantikan presiden ke-60, Minggu (19/1/2025). Foto: Evan Vucci/AP Photo
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mempertimbangkan mengirim sejumlah orang dari dua juta warga Gaza korban perang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Laporan itu diungkap media NBC dari tim transisi pemerintahan Trump. Mereka menginginkan pengiriman warga Gaza dilakukan saat pemulihan pascaperang berlangsung.
Sumber NBC di pemerintahan Trump meminta namanya dirahasiakan. Tidak diungkap berapa jumlah warga Gaza yang direncanakan dikirim ke Indonesia.
Siswa Palestina duduk di atas reruntuhan setelah menghadiri kelas di tenda ketika perang mengganggu tahun ajaran baru, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan (4/9/2024). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Laporan mengenai rencana Trump itu menjadi tajuk pemberitaan sejumlah media Israel seperti Times of Israel hingga Jerusalem Post.
Media-media itu turut melaporkan rencana utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff berkunjung ke Gaza dalam waktu dekat. Sejak Minggu (19/1) kesepakatan gencatan antara Hamas dan Israel tercapai di Gaza.
“Anda harus melihatnya, Anda harus merasakannya,” kata pejabat transisi tersebut terkait rencana lawatan Witkoff, seperti dikutip dari Times of Israel.
Dia seraya menambahkan bahwa dengan melakukan hal itu, Witkoff akan dapat melihat sendiri dinamika yang terjadi di lapangan, alih-alih mempercayai perkataan Israel begitu saja.
ADVERTISEMENT
“Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, akan ada pemberontakan,” jelas dia.
Terkait rencana tersebut juru bicara Kemlu Roy Soemirat menyebut belum menerima pemberitahuan dari pihak mana pun.
““Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apa pun mengenai hal ini,” ucap Roy pada Senin (20/1).