Donald Trump dan Keluarganya Dituntut atas Kasus Penipuan

22 September 2022 3:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, Rabu (6/1/2021). Foto: JIM BOURG/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, Rabu (6/1/2021). Foto: JIM BOURG/REUTERS
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan anggota keluarganya menghadapi gugatan penipuan yang diajukan oleh Jaksa Agung New York, Letitia James, pada Rabu (21/9).
ADVERTISEMENT
Kantor James membuat gugatan tersebut berdasarkan penyelidikan selama tiga tahun. Gugatan itu menguraikan skema penipuan yang melibatkan bantuan dari anak-anak Trump dan pihak-pihak lain dalam perusahaan investasi bisnis Trump Organization.
Secara rutin, mereka berbohong kepada otoritas pajak, pemberi pinjaman, dan perusahaan asuransi. Mereka memberikan pernyataan palsu tentang kekayaan bersih dan nilai aset demi memperkaya diri.
"[Trump berusaha] mendapatkan dan memenuhi pinjaman, mendapatkan manfaat asuransi, dan membayar pajak yang lebih rendah," terang James, dikutip dari AFP, Kamis (22/9).
"Singkatnya, dia berbohong untuk mendapatkan keuntungan finansial yang besar untuk dirinya sendiri," sambungnya.
James merinci tuduhan seputar laporan keuangan tahunan yangmenggelembungkan nilai properti di seluruh aset milik Trump dari Mar-a-Lago di Florida hingga Menara Trump di Manhattan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Trump bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga dan premi yang lebih rendah. Menurut perhitungan, dia telah mengeluarkan lebih dari 200 penilaian aset yang menyesatkan.
Trump Jr., Ivanka, dan Eric Foto: Wikimedia Commons, Nick Didlick, Kevin Lamarque/Reuters
"Kejahatan keuangan kerah putih bukanlah kejahatan tanpa korban," tegas James.
"Ketika orang-orang dengan koneksi melanggar hukum untuk menerima lebih banyak uang daripada yang berhak mereka terima, mereka mengurangi sumber daya yang tersedia untuk pekerja, untuk orang biasa, untuk usaha kecil dan untuk semua pembayar pajak," lanjut dia.
Akibatnya, kantor James melarang keluarga Trump menjalankan bisnis di New York. James juga mendesak agar anak-anak Trump—Donald Trump Jr, Eric Trump, dan Ivanka Trump—dilarang membeli properti di negara bagian itu selama lima tahun mendatang.
Pihaknya turut meminta Trump membayarkan denda senilai setidaknya USD 250 juta (Rp 3,7 triliun). Angka tersebut adalah keuntungan yang didapatkan dari penipuan-penipuan oleh Trump.
ADVERTISEMENT
"Dasar dari kekayaan bersihnya berakar pada penipuan dan ilegalitas yang luar biasa," bunyi pernyataan James.
Sebuah mobil polisi terlihat di luar kediaman mantan Presiden AS Donald Trump di Mar-A-Lago, Palm Beach, Florida, AS, Senin (8/8/2022). Foto: Giorgio Viera/AFP
James tidak memiliki wewenang untuk mengajukan tuntutan pidana. Alhasil, pihaknya membuat rujukan kriminal kepada Kementerian Kehakiman AS, serta Lembaga pajak Internal Revenue Service (IRS).
Mengulangi argumen yang sering digunakan, juru bicara mantan presiden itu mengecam gugatannya sebagai taktik politik Partai Demokrat. Investigasi tersebut hanyalah salah satu dari banyak penyelidikan kriminal, perdata, dan kongres terhadap Trump.
FBI turut menggeledah kediaman Trump di Mar-a-Lago pada 8 Agustus. Pihaknya menyita 11.000 dokumen-dokumen bertanda rahasia. Trump diduga mengambilnya secara ilegal setelah meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021.
Trump juga menghadapi pengawasan hukum atas upayanya untuk membatalkan hasil pilpres pada November 2020, serta kekerasan yang menyusul oleh para pendukungnya selama Penyerbuan Gedung Kapitol pada 6 Januari 2021.
ADVERTISEMENT