Donald Trump Marah, Tak Terima Pidato Biden pada Peringatan Kerusuhan Capitol

7 Januari 2022 8:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, Rabu (6/1/2021). Foto: JIM BOURG/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Washington, AS, Rabu (6/1/2021). Foto: JIM BOURG/REUTERS
ADVERTISEMENT
Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan marah merespons pidato Presiden Joe Biden pada peringatan satu tahun kerusuhan di Gedung Kongres AS Capitol, 6 Januari 2021 silam.
ADVERTISEMENT
Biden, dalam pidatonya, sama sekali tidak menyebut nama Trump. Ia merujuk Trump dengan sebutan “eks presiden.”
Biden mengatakan, Trump menyebarkan jaring kebohongan soal Pilpres 2020 dan mengancam demokrasi Negeri Paman Sam.
“Seorang eks Presiden Amerika Serikat telah menciptakan dan menyebarkan jaring-jaring kebohongan soal Pemilu 2020. Ia melakukannya karena ia lebih menghargai kuasa ketimbang prinsip. Ia tidak bisa menerima bahwa ia kalah,” ungkap Biden pada Kamis (6/1/2022).
Trump pun menggunakan kembali kata-kata Biden untuk membalasnya. Ia sekali lagi menegaskan, terjadi kecurangan pada Pilpres 2020.
Presiden AS Joe Biden memberikan pidato peringatan kerusuhan pendukung Trump di US Capitol, Washington, DC. Foto: Greg Nash/Pool via REUTERS
“Mereka menyebarkan ‘jaring kebohongan’ soal saya dan Rusia selama empat tahun untuk mencoba menggulingkan Pilpres 2016, dan sekarang mereka juga berbohong soal bagaimana mereka mengganggu jalannya Pilpres 2020,” ujar Trump.
ADVERTISEMENT
“Jangan pernah lupakan kejahatan pada Pemilu Presiden 2020. Jangan menyerah!” tegas eks Presiden ke-45 AS itu.
Trump mengatakan, Biden-lah yang mencoba mencegah adanya “perpindahan kekuasaan secara damai” pada tahun lalu.
Trump menuding Biden memecah belah Amerika Serikat dengan menggunakan namanya, sembari (kembali) menegaskan Pilpres 2020 telah dicuri darinya.
“Biden, yang menghancurkan negara kita dengan kebijakan perbatasan terbuka yang tak waras, pemilu yang korup, kebijakan energi yang kacau balau, mandat yang tidak konstitusional, dan penutupan sekolah yang mengacaukan, hari ini menggunakan nama saya untuk memecah belah Amerika,” tegas Trump.
Kepulan gas air mata di Gedung Capitol AS ketika para pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul di luar, di Washington, Amerika Serikat. Foto: Leah Millis/Reuters
“Teater politik ini hanyalah sebuah distraksi dari fakta bahwa Biden sudah sepenuhnya dan sama sekali gagal.”
Tuduhan Trump atas kecurangan Pilpres didasari oleh klaim suara di negara bagian penting, seperti Georgia dan Arizona, curang dan bersifat menipu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, klaim-klaim kecurangan yang ditembakkan Trump masih belum didukung oleh bukti. Tudingan kecurangan ini juga sudah ditolak oleh Georgia, Arizona, Kementerian Kehakiman, dan pengadilan-pengadilan AS.
Hari ini, satu tahun lalu, terjadi kerusuhan besar-besaran di Gedung Kongres AS, Capitol, di Washington DC. Ribuan pendukung Trump menyerbu gedung tersebut saat Parlemen tengah membahas pengesahan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres.
Kerusuhan ini menyebabkan empat orang tewas dan 140 petugas keamanan luka-luka. Hingga saat ini, sebanyak 725 orang yang terlibat dalam kerusuhan telah diamankan.