Donald Trump Minta Pejabat Negara Bagian Ubah Hasil Pemilu di Georgia

5 Januari 2021 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump saat telekonferensi video Thanksgiving dengan anggota pasukan militer di Gedung Putih di Washington, AS, (26/11). Foto: ERIN SCOTT/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump saat telekonferensi video Thanksgiving dengan anggota pasukan militer di Gedung Putih di Washington, AS, (26/11). Foto: ERIN SCOTT/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus berupaya mengubah hasil pemilu.
ADVERTISEMENT
Pada November 2020 lalu Trump menelan pil pahit akibat kalah dari penantangnya, capres Partai Demokrat Joe Biden. Hingga dua pekan jelang pelantikan Biden, Trump masih belum mengaku kalah.
Dia masih berupaya untuk mempertahankan jabatannya. Salah satu tindakan yang diambil adalah menekan Sekretaris Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, mengubah hasil pemilu di sana.
Brad Raffensperger, Sekretaris Negara Bagian Georgia. Foto: Twitter/@GaSecofState
Trump mendesak Raffensperger, yang sesama kader Partai Republik, untuk mencarikan suara agar menang di Georgia. Rekaman desakan Trump kepada Raffensperge disebarluaskan oleh beberapa media di AS.
Raffensperger juga sudah memastikan bahwa Trump telah melakukan tindakan tersebut kepadanya. Konfirmasi itu disampaikan Raffensperger dalam acara Good Morning America di saluran ABC.
Dia mengatakan, tindakan Trump itu tak tepat. Sebab, berpotensi melanggar hukum.
Petugas pemungutan suara mengambil sumpah pada pemilihan Pemilu Amerika Serikat di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Selasa (3/11). Foto: Chris Aluka Berry/REUTERS
"Saya tidak yakin apakah pantas berbicara ke Presiden. Tapi dia mendorong saya. Stafnya juga mendorong saya, mereka ingin suatu tindakan," kata Raffensperger seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Raffensperger mengatakan, komunikasinya dengan Trump dilakukan lewat sambungan telepon. Saat itu, Trump mencoba menyakinkan Raffensperger terjadi kecurangan pemilu di Georgia.
Klaim Trump itu ditolak oleh Raffensperger. Dia mengatakan, hanya ada kesalahan minor saat pemilu di Georgia November lalu.
"Saya menerima telepon, dan kami berbincang. Dia banyak bicara saya lebih banyak mendengar," kata Raffensperger.
"Saya tegaskan data yang dimilikinya salah. Dia menyebut ada data ratusan orang mati masuk hak pilih. Yang kami temukan cuma dua. Itu adalah contoh data yang buruk," sambung dia.
Para pemilih berbaris dengan menerapkan jaga jarak sosial (social distancing) pada pemilu Amerika Serikat di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Selasa (3/11). Foto: Chris Aluka Berry/REUTERS
Kekalahan Trump di Georgia merupakan salah satu faktor kekalahannya secara keseluruhan pada Pemilu AS. Sebab, Georgia dikenal sebagai lumbung suara Partai Republik selama puluhan tahun.
Sementara itu, terkait tindakan Trump kepada Raffensperger, Jaksa Distrik di Negara Bagian Georgia Fani Willis menegaskan siap menggelar investigasi.
ADVERTISEMENT
"Saya akan menegakkan hukum tanpa rasa takut dan tak memihak," ujar Willis.
"Siapa saja yang melakukan kejahatan besar di yurisdiksi Georgia akan dimintai pertanggungjawaban," ujar Willis.