Donald Trump Sudah Dimakzulkan DPR, Kenapa Tetap Jadi Presiden? Ini Jawabannya

14 Januari 2021 9:52 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi (kanan) melihat salinan naskah pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Kongres Amerika Serikat.  Foto: REUTERS / Leah Millis
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi (kanan) melihat salinan naskah pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Kongres Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Leah Millis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DPR Amerika Serikat kembali memakzulkan Presiden Donald Trump.
Dalam pemungutan suara yang digelar pada Rabu (13/1/2021) 232 anggota DPR AS menyetujui pemakzulan Trump, hanya 197 yang menolak.
ADVERTISEMENT
Ada 10 anggota DPR dari Partai Republik yang setuju memakzulkan Trump. Orang nomor satu itu kembali dimakzulkan karena dituduh menghasut pemberontakan.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Presiden Donald Trump Foto: AFP/Saul Loeb/Andrew Cabellero
Trump dituduh sebagai biang keladi serangan ribuan pendukungnya ke kantor Kongres, Capitol, pekan lalu. Insiden itu menyebabkan lima orang tewas.
Kini, Trump sudah dimakzulkan, tapi timbul pertanyaan kenapa sesudah dimakzulkan DPR Trump tak lengser dari kursi presiden?
Jawaban dari pertanyaan itu adalah upaya pemakzulan di DPR adalah tahap awal dari upaya melengserkan Trump sepenuhnya.
Saat ini bola ada di tangan Ketua DPR Nancy Pelosi. Politikus Demokrat musuh bebuyutan Trump harus membawa dokumen pemakzulan Trump yang disetujui DPR ke Senat.
Usai sampai ke Senat, para anggota akan menggelar persidangan terhadap pelanggaran yang dituduhkan kepada Trump.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini pernah terjadi pada 2019 lalu ketika Trump dimakzulkan pertama kali. Saat itu lewat proses panjang, DPR berhasil memakzulkan Trump.
Saat dibawa ke Senat, upaya itu gagal. Senat yang dikuasai Republik membebaskan Trump dari tuduhan kala itu, yaitu penyalahgunaan kekuasaan.
Pasukan polisi berjaga di pintu Senat setelah para pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol AS, di Washington, AS, (6/1). Foto: Mike Theiler/REUTERS
Senat AS masih reses. Mereka baru kembali aktif pada 20 Januari 2021.
Sebenarnya Senat bisa diminta kembali bersidang sebelum reses usai. Namun, Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Republik Mitch McConnell tegas menolak seruan tersebut.
McConnell memastikan Senat akan kembali bertugas sesuai jadwal.
Jika sudah bertugas jadwal pun sidang pemakzulan resmi Trump di Senat tak akan selesai cepat. McConnell mencatat sidang pemakzulan terdahulu menghabiskan waktu dua sampai hampir tiga bulan.
ADVERTISEMENT
Fakta-fakta di atas membuat Trump bisa bernapas lega. Dia tak akan masuk buku sejarah buruk jadi presiden pertama yang resmi dicopot karena dimakzulkan Senat dan DPR.