Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Donasi kumparan Bantu Pembangunan Hunian Sementara Korban Gempa Lombok
24 September 2018 9:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Perjuangan membangun kembali Lombok usai gempa bumi telah dimulai. Berkolaborasi dengan pembaca setianya, kumparan ikut membantu proses pemulihan melalui pengumpulan donasi.
ADVERTISEMENT
Donasi yang dikumpulkan kumparan melalui platform kitabisa mencapai Rp 149 juta. Bantuan ini kemudian disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk mendukung program penyediaan kebutuhan pokok pengungsi.

Donasi pembaca kumparan digunakan untuk membangun sarana air bersih, dua unit hunian sementara, dan 1000 paket makanan sebanyak dua kali. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program Humanity Food Truck dan sebuah kompleks hunian sementara bernama Integrated Community Shelter (ICS) yang dijalankan ACT dalam rangka memulihkan Lombok.
ICS merupakan program rumah transisi yang dibangun layaknya ruang hidup masyarakat sebelum gempa. Komplek ICS yang dibangun di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara menyediakan 224 hunian sementara bagi 415 pengungsi.

Di samping itu, ICS juga menyediakan fasilitas umum sementara berupa musala, sekolah, pangan sehat, dan air bersih yang tertata dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Tempat tinggal kan vital, itu kebutuhan dasar. Begitu juga dengan pangan. ICS dibangun untuk menyediakan hunian yang lebih baik dibanding di tenda," kata Direktur Program ACT Sri Eddy Kuncoro kepada kumparan di Lombok Utara, Rabu (19/9).

Warga Desa Gondang sekaligus penerima manfaat ICS ACT, Lalu Junaidi, mengatakan masyarakat sangat membutuhkan hunian sementara agar dapat terhindar dari dampak buruk akibat kehidupan di tenda pengungsian.
"Misalnya kalau di tenda malam dingin sekali, dan siang panas sekali. Kemudian berdebu juga. Tidak sehat pokoknya," ujar Junaidi.
Kehadiran hunian sementara mampu mengobati kekhawatiran warga karena terlalu lama mengungsi di tenda. Hunian sementara dibangun layaknya rumah berukuran 3x5 meter dengan dua ruangan. Warga boleh memanfaatkan sebagai tempat tinggal sampai rumah permanen mereka kembali dibangun.
ADVERTISEMENT
"Warga kini bisa bekerja mencari nafkah sambil membangun rumahnya yang hancur dengan tenang," tambah Junaidi.

Junaidi mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangan yang diberikan pembaca kumparan melalui ACT.
"Untuk kumparan lewat ACT, kami sangat berterima kasih kepada redaksi serta pembacanya atas sumbangannya. Masyarakat kami sangat terbantu sekali atas bantuan shelter. Mudah-mudahan dengan keikhlasan semua jajaran dan pembaca akan diberi ganjaran oleh Allah SWT," pungkas Junaidi.