Doni Monardo: 8 Orang Meninggal Akibat Banjir di Lebak, 1 Hilang

4 Januari 2020 17:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Doni Monardo meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Dok BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Doni Monardo meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Dok BNPB
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengunjungi lokasi banjir bandang di Kabupaten Lebak, Sabtu (4/1).
ADVERTISEMENT
Doni Monardo mengungkapkan ada sebanyak delapan warga Lebak yang meninggal dunia akibat diterjang banjir bandang pada Rabu (1/1).
"Selain delapan orang meninggal, juga enam warga tertimbun dan satu hanyut belum ditemukan," kata Doni saat meninjau lokasi pengungsian korban bencana banjir bandang di Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Lebak, seperti dilansir Antara, Sabtu (4/1).
Doni Monardo mengatakan bencana banjir bandang di Lebak tentu berbeda dengan daerah-daerah lain. Penyebab bencana tersebut karena di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terdapat pertambangan emas.
Saat hujan deras sepanjang Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1) pagi, keluar material bebatuan dan lumpur ke aliran Sungai Ciberang, sehingga menerjang permukiman warga yang lokasinya sekitar bantaran sungai, juga di bawah perbukitan.
ADVERTISEMENT
"Saya kira bencana ini sangat masif dan baru terjadi sejak puluhan tahun," ujar mantan perwira tinggi AD itu pula.
Kepala BNPB Doni Monardo meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Dok BNPB
Dia mengatakan, dampak bencana alam tersebut diperkirakan sekitar 1.000 rumah rusak berat tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Curugbitung, Cimarga, Maja, dan Sajira.
Dalam waktu dekat ini, BNPB dan pemerintah daerah segera melakukan pendataan rumah-rumah yang rusak berat dan rusak ringan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan bantuan pembangunan rumah secara stimulan dengan kategori rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
Menyinggung penanganan hunian warga korban bencana, kata dia, BNPB tidak memberikan bantuan untuk pembangunan hunian sementara.
Namun, BNPB memberikan dana stimulan untuk mencari sewa rumah dengan harga Rp 500 ribu per bulan.
ADVERTISEMENT
"Para warga korban banjir itu bisa menyewa rumah sambil menunggu rumah yang rusak bisa dihuni selama enam bulan," ujar Doni.