Doni Monardo: Ada RS Patok Harga Tes PCR Rp 2,5 Juta, Harusnya Cuma Rp 500 Ribu

3 September 2020 14:10 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo di Mobil Lab PCR Corona untuk Sulawesi Utara. Foto: covid19.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Doni Monardo di Mobil Lab PCR Corona untuk Sulawesi Utara. Foto: covid19.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengungkapkan sejumlah kendala terkait tes PCR corona. Salah satunya karena ada oknum rumah sakit yang mematok harga terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
"Ada RS yang mematok harga tes PCR di atas Rp 2,5 juta. Padahal harga yang bisa kita lihat enggak akan lebih dari Rp 500 ribu," kata Doni Monardo dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Kamis (3/9).
Namun Doni tak menyebutkan oknum rumah sakit yang dimaksud.
Doni juga menyebut telah mendistribusikan jutaan reagen ke seluruh daerah. Total sejauh ini ada 320 lab yang bisa periksa spesimen corona.
"Dan 51 persen swab test adalah gratis karena lab yang dikelola pemerintah. Tapi kami juga laporan ada yang minta bayaran. Nanti kami juga akan tetapkan harga standar," tutur dia.
Menurutnya, seluruh pihak tidak boleh dirugikan. Menghadapi pandemi semua harus bekerja sama.
"Kami enggak ingin pengusaha yang membeli alat rugi, tapi kami enggak ingin masyarakat rugi. Kami akan libatkan BPKP memutuskan harga yang layak," jelas Kepala BNPB itu.
Pelaksanaan tes PCR (polymerase chain reaction) atau dikenal dengan tes usap tenggorokan untuk mengetahui ada tidaknya virus corona untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (25/7/2020). Foto: Humas Pemkab Pati-HO via ANTARA