Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 terus menggalakkan imbauan untuk tidak mudik di tengah pandemi corona . Larangan mudik berlaku mulai besok, Kamis (5/5) hingga 17 Mei.
ADVERTISEMENT
Sebagai penyintas corona, Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo mengingatkan masyarakat akan bahaya corona serta penularannya yang begitu cepat dan tidak bisa diperkirakan.
Doni Monardo pun mencontohkan dirinya. Meski selama ini sudah disiplin protokol kesehatan, termasuk menggunakan masker , namun ternyata tetap tertular.
“Karena disiplin diri sendiri saja tidak cukup, harus komunal dan kolektif. Saya adalah orang yang sangat disiplin, karena saya nyaris tak pernah lepas masker di publik. Bahkan dalam beberapa kesempatan, tidur pun pakai masker. Tapi ternyata juga bisa kena COVID-19,” jelas Doni Monardo dalam jumpa pers virtual, Rabu (5/5).
Menurut Doni Monardo, potensi penularan sangat tinggi ketika adanya pertemuan fisik antara manusia dengan manusia. Penularan tidak bisa diperkirakan, tak hanya lewat kontak langsung, tetapi juga ketika menyentuh barang-barang yang sebelumnya berkontak dengan orang yang terpapar corona.
ADVERTISEMENT
“Jadi tidak ada jaminan orang yang disiplin pun tak akan kena, ia bisa ditulari orang-orang di sekitarnya yang tanpa gejala. Baik lewat kontak langsung, pada jarak dekat, ketika makan terutama, atau lewat benda lainnya, seperti gelas, piring, dan sebagainya. Bisa saja benda-benda itu tersentuh orang COVID-19 tanpa sengaja,” ujarnya.
Menurutnya, membatasi jarak sosial dan pertemuan langsung adalah langkah paling efektif terhindar dari COVID-19.
“Saat bepergian, di transportasi umum, bus, terminal, bandara, ada potensi seseorang terpapar COVID-19 lewat droplet. Kita terpapar COVID-19 itu banyak sumbernya, tak hanya pertemuan fisik. Dan COVID-19 ini tak ditularkan lewat hewan, tapi oleh manusia. Manusia menularkan ke satu dengan lainnya,” pungkas Doni Monardo.